Senyum Bikin Sehat, Begini Penjelasan Medisnya

FAKTAJABAR.CO.ID – Dalam agama, senyum dianggap sebagai ibadah. Dan kata orang, murah senyum bikin bahagia. Lalu apakah benar senyum bikin bahagia? Bagaimana pandangannya dalam ilmu sains? Apa yang terjadi pada otak jika Anda sering senyum? Kabar baiknya, senyum ternyata benar memiliki pengaruh terhadap cara kerja otak Anda

Senyuman itu menular

Senyum disebut-sebut bisa ditularkan. Ya, pernyataan klasik ini mungkin sering Anda dengar dari orangtua Anda di rumah atau ibu guru ketika Anda masih duduk di bangku sekolah dasar. Tetapi memang ternyata menular.

Coba saja Anda perhatikan jika ada orang yang senyum kepada Anda – entah itu disengaja atau pun tidak – pasti Anda juga akan membalas senyumannya. Pada saat itu bisa dibilang Anda “tertular” senyuman dari orang yang memberikan senyumannya pada Anda. Tanpa Anda sadari, mulai dari senyuman yang Anda lakukan itu, dari sana kebahagiaan Anda mulai terbentuk.

Sebenarnya, senyum dianggap bisa menular diakibatkan oleh rangsangan saraf yang secara otomatis muncul ketika seseorang melihat orang lain senyum. Saraf yang terangsang tersebut akan memberikan sinyal pada otot muka untuk membentuk senyuman di wajah Anda.

Senyum bisa mempengaruhi cara kerja otak

Apakah Anda pernah mencoba menahan pensil dengan gigi Anda? Beberapa penelitian menyatakan bahwa kegiatan tersebut membuat otot-otot di sekitar mulut dan wajah menjadi berkontraksi, dan dapat membuat Anda senang. Tapi, Anda tidak perlu susah-susah melakukan hal tersebut. Mudah saja, karena kegiatan tersebut sama dengan ketika Anda tersenyum.

Tanpa Anda ketahui, sebenarnya ada pesta yang sedang terjadi di dalam otak Anda, apabila Anda sedang tersenyum – tak peduli senyum yang menular atau tidak. Ya, otak akan secara alami mengaktifkan pusat saraf yang mengatur emosi manusia dan rasa kebahagiaan.

Begini mulanya: senyum akan mengaktifkan pelepasan neuropeptida – yaitu molekul kecil yang menjadi perantara antar-sel saraf agar bisa berkomunikasi – untuk menghilangkan stres. Tidak hanya stres, neuropeptida juga menjadi jembatan emosi dan perasaan yang Anda rasakan. Lewat semua neuropeptida tersebut, semua organ tubuh akan tahu jika terjadi perubahan suasana hati, entah itu sedih, marah, atau bersemangat.

Kemudian, seiring dengan Anda tersenyum hormon dopamin, serotonin, serta endorfin – yang disebut sebagai hormon bahagia – juga dilepaskan. Pelepasan ini mengakibatkan denyut jantung menurun, tubuh menjadi rileks, dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, endorfin juga dikenal sebagai pereda nyeri alam yang tubuh miliki dan tidak ada efek samping apapun jika kadarnya meningkat.

Tidak hanya sampai di situ saja, serototnin diketahui sebagai obat anti depresan yang ampuh mengobati rasa stres dan depresi Anda. Dan tetap, zat tersebut merupakan zat alami yang tubuh Anda hasilkan sendiri.

Senyum juga berpengaruh positif terhadap penampilan

Salah satu alasan mengapa senyum bikin bahagia adalah senyum dapat mengubah penampilan Anda di depan umum menjadi lebih baik. Tidak percaya? Sebuah penelitian dari daerah Skotlandia bahkan telah membuktikannya.

Dalam penelitian tersebut para peneliti menemukan bahwa laki-laki atau wanita akan lebih tertarik jika melihat seseorang yang tersenyum dibandingkan dengan ekspresi wajah lainnya. Bahkan hampir semua responden tersenyum balik apabila melihat orang lain tersenyum. Hal ini kembali lagi ke pernyataan bahwa senyum dapat menular dan ditularkan. (red)

sumber: hallosehat.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Berkah Ramadan, 1000 Takjil Dibagikan RSUD Karawang

KARAWANG – RSUD Karawang kembali menggelar kegiatan ramadhan berkah. Sebelumnya ...