Festival Anak Istimewa Ramaikan Peringatan Hari Disabilitas Internasional

KARAWANG– Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana menghadiri acara Festival Anak Istimewa dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2018, di Resinda Park Mall Karawang, Minggu (2/11/2018).

Dalam kegiatan tersebut, Bupati mengaku bangga dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus. Dalam festival itu, Bupati terlihat kagum dengan penampilan anak-anak dari sekolah luar biasa (SLB) dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kedatangan Bupati disambut dengan tari Ratoh Jaroeh atau tari saman khas Aceh, yang ditampilkan oleh siswa-siswi SD/SMP Al-Mumtaz. Pada sambutannya, Beliau mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap orang-orang yang memiliki jiwa besar untuk merawat dan mendidik anak-anak berkebutuhan khusus itu.

“Kami dari pemerintah daerah berusaha dan berupaya memberikan perhatian lebih untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini, dalam hal memberikan hak-hak seperti pendidikan, agama, sosial dan konseling,” kata Bupati.

Menurutnya, penampilan anak-anak istimewa tersebut diyakini menggetarkan hati para pengunjung di acara tersebut. Penampilan anak-anak tersebut tentunya memberi semangat bagi orang tua juga guru agar terus memberikan yang terbaik untuk mereka. Diatas panggung pun, Bupati nampak akrab dengan salah satu anak disabilitas dengan memeluk bahkan mencium berkali-kali.

Bupati mengaku sudah kenal lama dengan teman-teman dari Gemasik (Gerakan Masyarakan Inklusif Karawang). Banyak program-program yang luar biasa untuk anak-anak istimewa tersebut. Pemkab juga berupaya untuk membangun SLB baru dan menciptakan sumber daya manusia khusus di bidang ini.

“Agar anak-anak berkebutuhan khusus ini bisa merasakan hak yang sama dengan anak-anak yang lainnya,” ucapnya.

Sementara, Ketua Gemasik, Hezti Restiana berterima kasih atas kehadiran bupati dalam event Festival Anak Istimewa. Hezti berharap agar secepatnya Pemkab Karawang bisa mewujudkan pembangunan SLB baru, mengingat jumlah SLB di Karawang baru ada dua. Sementara, jumlah anak berkebutuhan khusus terjadi peningkatan.

“Selain mengadakan bimbingan teknis untuk mendidik anak-anak berkebutuhan khusus ini, Gemasik juga berupaya melakukan sosialisasi bahwa anak-anak berkebutuhan khusus ini harus tetap mendapatkan pendidikan. Anak-anak ini memiliki hak yang sama dengan anak-anak yang lain. Hanya memang kita perlu memberikan perhatian yang lebih,” pungkasnya.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Hore.. Pondok Pesantren dan Pendidikan Agama Islam Dapat Bantuan, Cek Nih Persyaratannya

KARAWANG – Ada 10 jenis bantuan yang akan diberikan dari ...