Bertemu Gubernur Jabar, Pertamina Sepakati Penyelesaian Dampak Oil Spill Dengan 2 Tahap

BANDUNG– Penetapan tanggap darurat akhirnya disepakati antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak Pertamina selama 2,5 bulan kedepan sebagai masa penganggulangan dampak kebocoran sumur Pertamina di Anjungan Lepas Pantai YYA-1, Karawang. Kemudian dua sampai enam bulan kedepan sebagai masa pemulihan atau recovery.

“Kami sudah merapatkan bersama Pertamina kemudian dengan Bupati Karawang, Pak Sekda Kabupaten Bekasi terkait force major kejadian luar biasa yaitu pada tanggal 6 Juli terjadi tumpahan minyak karena masalah teknis yang luar biasa. Kami sepakati penyelesaian akan terbagi dengan dua tahap. Tahap pertama adalah tanggap darurat karena spill minyak seperti apa dan bagaimana kemudian kepada warga yang terdampak mungkin sekitar 2-2,5 bulan. Kedua masa recovery 2-6 bulan berikutnya bergantung kecepatan,” kata Ridwan Kamil usai menerima jajaran direksi Pertamina di Gedung Pakuan, Jalan Oto Iskandardinata, Kota Bandung, Jumat (2/8) petang.

Lanjut Gubernur, dari data sementara yang masuk saat ini ada sekitar 9 wilayah terdampak di Kabupaten Karawang yaitu Tanjung Pakis, Segar Jaya, Tambak Sari, Tambak Sumur, Sedari, Cemara Jaya, Sungai Buntu, Pusaka Jaya Utara, serta Mekar Pohaci dan 2 pantai diwilayah Bekasi yakni Pantai Bahagia dan Pantai Bakti. Gubernur menyebut, Pihak Pertamina siap bertanggungjawab terhadap masyarakat yang terkena dampak dari tumpahan oil spill (minyak mentah) pipa sumur yang bocor tersebut.

Diakui dia, pada masa penanggulangan dampak aliran minyak, Pertamina sudah memanggil perusahaan global yang tugasnya terbiasa mematikan sumur yang bocor dan tumpah ke laut dan Pertamina juga telah menyiapkan 58 orang tim ahli stand by tiap hari, 40 personel TNI membantu termasuk 56 elemen LSM dan NGO terlibat.

“Jadi kita punya confident itu dan semua diharapkan tidak saling menyalahkan justru bersama sama mencari solusi, namanya juga musibah,” ujarnya.

Terkait item yang harus direcovery, kata Ridwan, yang pasti ekonomi warga, sosial dampak psikologis masyarakat yang terdampak. Misalnya di Bekasi mungkin tidak banyak warganya tapi pantainya terkena. Karena area yang terdampak tidak hanya garis batas Karawang tapi Bekasi.

“Kemudian recovery tambak udang diperbaiki, tambak ikan bandeng, tapi semua yang terbukti terdampak dalam masa recovery kita perbaiki. Jadi jangan khawatir. Bahkan yang tidak bisa melaut diperkejakan oleh Pertamina untuk menjadi tim yang membersihkan dengan kompensasi biar tidak ada kehilangan income ke dapur gara-gara ikannya enggak bisa diambil karena musibah ini,”tutur Ridwan.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

ESQ Kemanusiaan Gandeng Indonesia CARE, Distribusikan Wakaf Qur’an Isyarat Untuk Sahabat Tuli

Faktajabar.co.id – Inovasi dalam pendidikan Al Qur’an terus dikembangkan. Termasuk ...