Gedung Fasilkom Unsika Terbengkalai, Aktivitas Mahasiswa Terganggu

KARAWANG– Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mendesak pihak Rektorat Unsika untuk segera menyelesaikan pembangunan gedung Fasilkom yang hingga saat ini masih belum bisa digunakan.

Ketua BEM fakultas ilmu komputer, Andy Yudithio mengatakan pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Komputer Universitas Singaperbangsa Karawang tidak sesuai dengan perjanjian awal. Gedung yang rencananya digunakan untuk belajar siswa ditargetkan akan rampung pada Juni 2019.

“Terhitung sejak akhir tahun 2018, pembangunan Gedung Fasilkom mulai dilakukan, tapi sampai detik ini tidak kunjung bisa digunakan. Padahal kegiatan belajar mengajar sebentar lagi akan segera dimulai, mengingat sebentar lagi akan memasuki semester ganjil,” kata Ketua BEM fakultas ilmu komputer, Andy Yudithio pada Fakta Jabar, Rabu (4/9).

Menurut Andy, mahasiswa merasa dirugikan karena gedung yang di janjikan belum juga bisa digunakan. Padahal, mahasiswa dituntut untuk selalu tepat waktu dalam membayar Uang Kuliah Tunggal pada tiap awal semester, tapi para mahasiswa tidak mendapatkan hak untuk mempunyai tempat belajar mengajar.

“Perjanjian pihak Rektorat Unsika dengan vendor menyatakan pembangunan Gedung Fasilkom akan rampung pada bulan Juni tahun ini. Lalu terjadi perjanjian ulang, bahwa gedung selesai pada akhir bulan Agustus. Tetapi sampai hari ini, sudah menginjak bulan September, gedung yang dijanjikan tidak kunjung selesai,” kesalnya.

Upaya mahasiswa Fisilkom untuk menuntut haknya terus dilakukan dengan mengadakan audiensi antara Ormawa Fasilkom dengan pihak vendor guna mengetahui alasan keterlambatan pembangunan gedung.

“Dalam audiensi tersebut menghasilkan jawaban mengapa terjadi keterlambatan karena terhambatnya dana dari pihak Rektorat Kampus. Dana yang keluar tidak sesuai dengan perjanjian awal antara pihak kampus dan vendor,” ungkapnya.

Diakui Andy, pihaknya baru mengetahui jika gedung Fasilkom ini telah dibangun oleh beberapa vendor yang berbeda, karena pada vendor sebelumnya didapati beberapa oknum yang menjual bahan material bangunan.

“Selain itu beberapa kesalahan lainnya adalah terdapat bagian-bagian gedung yang tidak sesuai dengan desain yang dilampirkan,” tandasnya.(one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Punya Utang ke Pinjol? Baznas Bisa Bantu Melunasi, Baca Selengkapnya

Karawang – Dua lembaga yang ada di Indonesia yaitu Badan ...