Exit Tol Bandung-Cilacap Dibuat di Pangandaran, Kabupaten Ciamis Dilewat

FAKTAJABAR.CO.ID – Meski Kabupaten Ciamis termasuk wilayah yang juga dilintasi jalan tol Bandung-Cilacap, kabupaten tersebut sama sekali tak memiliki akses gerbang tol seperti wilayah lainnya.

Pada tahap pertama pembangunan, exit tol Bandung-Cilacap akan dibangun di empat titik, yakni satu titik di Kabupaten Bandung, dua titik di Garut, dan satu titik lagi di Kota Tasikmalaya.

Pada tahap dua, exit tol Bandung-Cilacap akan dibangun di Kalipucang atau 17 kilometer menuju kawasan Pangandaran.

Pada awalnya, pintu tol di Kalipucang ini tak termasuk dalam rencana. Semula, jalur tol direncanakan lurus ke Cilacap namun trase akhirnya dilengkungkan untuk mendukung Pangandaran sebagai destinasi pariwisata.

Dikutip dari Tribunnews.com, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta, setelah perubahan ini, para kepala daerah yang wilayahnya akan dilewati jalan tol ini tak lagi mengubah-ubah trase yang telah disepakati bersama.

Ini, kata Ridwan Kamil, harus ditaati agar penetapan lokasi atau penlok yang merupakan kewenangan Pemprov Jabar bisa segera dilakukan.

Pembangunan jalan tol Bandung-Cilacap sepanjang 205 kilometer ini dibagi dalam dua seksi. Seksi pertama dimulai dari Gedebage, menyambung ke selatan ke Kabupaten Bandung, Garut, sampai Tasikmalaya.

Kemudian tahap dua dibangun dari Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, sampai Cilacap.

Emil, begitu Ridwan Kamil biasa disapa, juga mengatakan pengelola pembangunan tol ini sudah diputuskan.

Pemilik konsorsiumnya adalah PT Jasa Marga. Pembebasan lahan sekaligus pembangunan jalan tol ini rencananya dimulai pada 2020.

“Tahap pertama Rp 60 triliun, sampai Tasikmalaya. Tahap duanya kurang lebih sama seperti itu. Pembebasan lahan sama mahalnya dengan konstruksi,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (25/9/2019).

Emil menegaskan rapat percepatan ini menjadi langkah finalisasi dalam penentuan trase, terutama terkait pembebasan lahan yang prosesnya panjang dan tidak mudah.

“Secara umum, 90 persen semua mengarah ke hal positif, jadi kita kebut sehingga tiba waktunya tidak ada lagi kemacetan saat Lebaran,” kata Emil.

Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian memaparkan jarak tempuh tahap 1 Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 kilometer lalu tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer.

Hedy mengatakan, jarak 200-an kilometer ini adalah konsistensi terpanjang yang diberikan oleh pemerintah untuk pembangunan jalan tol.

Sesuai rencana, proses usulan penetapan lokasi dilaksanakan pada Mei 2019 hingga April 2020.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, A Koswara, mengatakan Pemprov Jabar tengah menyelaraskan masukan-masukan dari pemerintah kota kabupaten yang akan terlintas proyek pembangunan jalan tol tersebut.

“Barusan ada beberapa usulan dari daerah yang dilalui yaitu dari Kabupaten Bandung, Garut dan Tasikmalaya, Ciamis untuk perencanaan itu. Setelah itu akan ada penetapan trase setelah usulan-usulan tersebut oke. Kemudian nanti dibuat penlok, baru disosialisasikan pada masyarakat,” ujarnya.

Koswara mengatakan, pada pertemuan tersebut Kabupatan Bandung itu meminta agar jalan tol ini diintegrasikan dengan rencana jalan lingkar Kabupaten Bandung di Majalaya, sedangkan Garut meminta adanya evaluasi trase karena mereka punya rencana pengembangan pusat pemerintahan.

“Pengembangan pusat pemerintah Garut terkena jalur tol yang minta dievaluasi itu di Banyuresmi,” katanya.

Menurut Koswara, masukan-masukan tersebut akan diproses dan disesuaikan dengan rencana trase yang sudah ada secepatnya. Pasalnya Desember ini ditargetkan harus sudah memasuki lelang investor.

Ditemui di Mapolres Garut, kemarin, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, Pemkab garut sebenarnya meminta jatah tiga gerbang tol.

“Tapi kami hanya dikasih dua gerbang tol. Tapim kami terima dan semoga besok (hari ini) bisa ditambah gerbangnya,” ujarnya.

Rudy menambahkan, satu gerbang tol akan berada di kawasan kota Garut. Sedangkan satu titik gerbang tol belum ditentukan lokasinya.

“Apakah mau di Kadungora atau di mana belum ditentukan. Yang jelas satu di kota,” katanya.

Hal senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Garut, Enan. “Saya harap bisa tiga gerbang tol sehingga bisa urai kepadatan. Tapi kalau dua juga sudah bagus,” kata Enan. (*)

Sumber: Trtibunnews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Sosok Kartini PLN : Kiprah Dewi Setyaharini Pimpin Unit Pelaksana Transmisi Bekasi

Faktajabar.co.id – Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. ...