Ada Rujak Jambu Kristal Mirip Rasa Permen Nano-nano Di Wisata Kuliner Galuh Mas

KARAWANG –  Rasa manis, asam, asin adalah rasa permen yang pernah melegenda saat kalian masih anak-anak. Ya betul, itu adalah permen nano nano. Tapi ada yang berbeda rasa itu ketika diolah Agustian Hartono, salah seorang pengusaha muda yang membuka tenant di event wisata kuliner Galuh Mas Karawang.

Ternyata rasa itu bukan saja ada di permen nano nano yang pernah melekat di lidah dan benak anda sekalian. Namun rasa manis, asam, asin ditambah pedas itu ada dijajanan rujak jambu kristal fresh pride wisata kuliner di halaman Lobby Timur Festivewalk, Galuh Mas Karawang.

“Pasti kalian heran kan, kok bisa jambu biji ini rasanya seperti permen nano nano ada manis, asam, asin ditambah ada rasa pedas. Itu karena saya meracik dan melakukan penelitian bumbu rujak special yang tentunya berbeda dengan bumbu rujak biasanya,” kata Agustia, menjelaskan kepada Fakta Jabar, Selasa (29/10/2019) sekaligus mencicipi rujak karya Agus.

Pria bertubuh tinggi ini membisikan resep yang diciptakan Agus. Ternyata ide resep itu didapatkan dari ibu kota, akan tetapi ia kembangkan lagi hingga mencetar di lidah anda. Kepada Fakta Jabar, Agus bercerita jika asin bumbu rujak jambu kristal bukan dari garam. Namun diciptakan dari buah kiamboy yang berasal dari RRC. Kemudian berkembang ke tanah air di wilayah Medan dan Kalimantan, hingga akhirnya masuk di tanah Jawa,

“Saya pernah mencicipi rujak di event kuliner Jakarta sambil diskusi dengan pengusahanya. Rujak itu ada yang beda, itu adalah dari bumbunya. Dengan jambu biji bangkok hingga menghasilkan kualitas rujak,” cerita Agus, yang mengikuti wisata kuliner sejak 25 Oktober hingga 10 Nopember 2019.

Berbekal ilmu dari situ Agus mulai berputar otak untuk mengembangkan suatu usaha rujak. Selama tiga hari berlangsung Agus melakukan penelitian serta meracik bumbu rusak, sehingga akhirnya menemukan suatu formula yang menurutnya cocok di lidah orang Karawang. Apalagi suhu udara yang panas. Agus menggunakan jambu biji kristal, kemudian hasil racikan bumbu itu dipadukan dengan jambu kristal tersebut hingga menghasilkan citra rasa manis, asam, asin dan pedas.

“Kalau jambu biasa kita makan ya seperti pada umumnya rasa jambu. Tapi ketika dicampur bumbu, rasa itu berubah. Penasaran? silakan coba saja,” kata Agus, senyum.

Kini, Agus fokuskan pengembangan usaha rujak jambu kristal. Tiap minggu menghabiskan satu kwintal jambu biji kristal. Rujak itu ia jual seharga Rp18 ribu sampai Rp20 ribu dengan harga terjangkau membuat melek panca indra penikmat rujak.

“Harga kita jual murah seperti pada umumnya. Bagi penikmat rujak tak usah khawatir, rujak bisa bertahan empat hari jika dalam kulkas. Dan bertahan dua hari apabila tidak dimasukan kultas,” jelas Agus, memastikan “Lu ketagihaan gua gak tanggungjawab”.

Dijelaskan Event Organizer Believeart Project Wisata Kuliner Galuh Mas,  Szannaznh Ramadhan, dari 25  tenant yang meramaikan wisata kuliner Galuh Mas ini memang tenant rujak jambu kristal salah satunya favorite pengunjung, selain makanan dan minuman lainnya.

“Ada 25 tenant kuliner yang memanjakan lidah anda sekalian jenis kuliner, makanan, mie, cemilan dan minuman sesuai dengan selera lidah sekalian.  Konsep wisata kuliner ini, full kuliner-kuliner Karawang dengan melibatkan 25 UMKM asal Karawang,” pungkas Ramadhan, yang mengaku wisata kuliner diselenggarakan tanggal 25 Oktober sampai 10 Nopember 2019. Dengan jam buka pukul 10.00 wib sampai 22.00 wib.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

1.144 Koperasi di Karawang Tidak Aktif

KARAWANG – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah akan melakukan ...