Penutupan Jalan Perlintasan Kereta Api Berdampak Penurunan Perekonomian

KARAWANG – Ternyata dampak penutupan jalan perlintasan Kereta Api Warungbambu berdampak signifikan terhadap roda perekonomian masyarakat. Bahkan terjadi penurunan drastis. Sebab itu, Pemkab Karawang terus berupaya agar akses jalan itu buka kembali. Dan akhirnya, setelah menunggu berbulan-bulan, pintu perlintasan Kereta Api di Desa Warungbambu kembali dibuka, Rabu (18/12/2019) pagi setelah diresmikan oleh Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana.

Bupati Cellica menyatakan semenjak pintu perlintasan kereta api ditutup. Roda perekonomian masyarakat mengalami penurunan secara signifikan. Sehingga ini menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk mendorong PT KAI dan Dirjen Keselamatan Perkeretaapian membuka kembali pintu perlintasan tersebut.

“Selama jeda waktu penutupan perlintasan kereta api ini, kami berkali kali mengadakan pertemuan dengan pihak yang berwenang. Kita harus sadari bersama bahwa aturan negara memang harus dipatuhi demi keselamatan warga. Namun, ada hal utama juga yang menjadi pertimbangan yaitu akses jalan dan faktor perekonomian warga,” ungkap Bupati Cellica.

Setelah menyelesaikan infrastruktur seperti pos penjagaan dan palang pintu rel kereta, lanjut Bupati, kini pintu perlintasan sudah bisa dibuka kembali. Kata Bupati, itu memang sudah menjadi syarat dari Dirjen Perkeretaapian dan PT KAI bagi setiap daerah yang ingin membuka palang perlintasan kereta yang sudah ditutup.

“Kami sudah buat pos penjagaan. Namun untuk palang perlintasan, sudah kami anggarkan di tahun 2020. Jalur ini sudah bisa dilewati. Kami berpesan agar warga bisa tertib dan menjaga bersama-sama,” ucap Bupati.

Sementara itu, Kadishub Karawang, Arif Bijaksana menyatakan pengelolaan perlintasan kereta api Desa Warung bambu sudah diserahkan kepada Dinas Perhubungan Karawang. Tentunya, ini juga sudah seizin Dirjen Perkeretaapian
berdasarkan surat ketetapan tanggal 28 November 2019.

“Sejak masa penutupan, kami dari Dishub telah mengirimkan sejumlah petugas untuk mendapatkan pelatihan dan pendidikan soal Perkeretaapian di Madiun selama seminggu. Nantinya petugas tersebut yang akan menjaga pintu perlintasan dengan sistem shift,” kata Kadishub.

Perlu diketahui, jumlah perlintasan kereta api di Kabupaten Karawang mulai dari Tanjungpura sampai Cikampek ada 21 perlintasan. Untuk 7 lintasan dikelola oleh PT KAI, 8 lintasan sudah resmi tapi tidak dijaga. 5 perlintasan yang liar. Dan 1 perlintasan Desa Warung bambu dikelola oleh Pemkab,” pungkasnya.(cim/rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bupati Aep : Pendidikan Jadi Salah Satu Skala Prioritas Karawang

Karawang – Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh menyampaikan bahwa pendidikan ...