Lakukan Penelitian Tetas Telur Bebek, Dua Dosen Unsika Lolos Seleksi Program HIPKA

Mahasiswa Unsika

Karawang – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) gencar mengejar prestasi untuk meningkatkan rangking perguruan tinggi tingkat nasional. Berbagai cara dan upaya dilakukan untuk mendapatkan peringkat sesuai dengan poin-poin yang harus ditempuh oleh sebuah perguruan tinggi.

Tridarma Perguruan tinggi sebagai dasar untuk menjalankan kegiatan dengan berpedoman pada indikator kinerja utama atau sering disingkat IKU.
Dalam indikator kinerja utama terdapat poin-poin kriteria yang menjadi acuan hal apa saja yang belum diperoleh, sudah diperoleh atau baseline dan target capaian yang akan datang.

Tridarma perguruan tinggi terdapat poin penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tercatat di dalam indikator kinerja utama (IKU). Universitas Singaperbangsa Karawang pada tahun 2020 menyelenggarakan program kegiatan yang dilaksanakan oleh para dosen yaitu penelitian yang terintegrasi dengan pengabdian dan KKN mahasiswa.

Program itu bernama hibah prioritas Unsika atau di kenal dengan sebutan HIPKA. Yang tujuannya untuk mendorong para dosen untuk meneliti dan mengabdi dengan stimulan yang dibiayai.

Garno dan Suparno adalah dosen fakultas ilmu komputer dan fakultas ekonomi Unsika, merupakan salah satu yang lolos diantara yang lain dalam seleksi program HIPKA dengan topik pengabdian bertemakan Tips Sukses Meningkatkan Produksi Daya Tetas Telur Bebek Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Peternak.

Pengabdian dilaksanakan dengan mitra UKM Beki di Jl. Syekh Quro Blok stasiun Dusun. Krajan III RT/RW 18/05 Ds. Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang dimiliki oleh Baedarus Mutaqin alias Asep.

Pelaksaan kegiatan pengabdian dibantu oleh para mahasiswa KKN tematik integrative 2020 yang sebelumnya tertarik pada tema sewaktu pemilihan dosen pendamping lapangan atau DPL.

Garno mengatakan, pengabdian yang terintegrasi dengan KKN mahasiswa merupakan program kerja yang sangat baik yaitu dosen DPL dan Mahasiswa KKN dapat bersama-sama melakukan pengabdian.

“Mahasiswa KKN belajar secara riel cara-cara berusaha berwiraswasta,” katanya, Jumat (11/12/2020).

Menurutnya, kali ini dengan usaha penetasan telur. Mahasiswa dapat mengamati atau membantu proses produksi sampai penjualan ke pasar selama satu bulan sebagai pengetahuannya.

Kegiatan luring ketempat pengabdian dilakukan sewaktu-waktu dan bersifat berkala. Namun mahasiswa KKN tematik Integratif melakukan bimbingan dan pembuatan program kerja secara daring, setelah program kerja dibuat barulah ketempat UKM.

“Pada akhir kegiatan pengabdian dan KKN Tematik Integratif pengabdi menghibahkan alat peneropong embrio telur. Yang berguna untuk menyeleksi telur fertile dan infertile serta unit penetas telur otomatis yang dilengkapi pengontrol suhu dan penggerak otomatis,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Musrenbang Bahas Program Pembangunan Pasar di Beberapa Kecamatan Jadi Prioritas

Karawang – Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar Musrenbang yang membahas RPJPD ...