Ini Daftar Desa Yang Disebut Rawan Konflik di Pilkades Kecamatan Cikampek dan Kotabaru

Ilustrasi

 

KARAWANG – Sebanyak 7 Desa diwilayah kecamatan Kotabaru tengah melakukan persiapan Pemilihan Kepala Desa. Salah satu dari ketujuh desa tersebut potensi terjadi rawan keributan.

Sekcam Kotabaru Purwadi megatakan, tinggal menghitung hari pilkades akan segera dilakasanakan, tepatnya pada tanggal 21 Maret mendatang. “Dari sebanyak 9 Desa yang ada di kecamatan kotabaru, ada 7 Desa yang melaksanakan serantak gelombang 2,” ujarnya, kepada Fakta Jabar, Rabu (3/3).

Ia menambahkan, dari ketujuh desa tersebut di antaranya Desa Pangulah Utara, Pangulah Baru, Pangulah Selatan, Pucung, Wancimekar, Jomin Barat dan Desa Jomin Timur. “Potensi rawan pilkades yaitu di Desa Wancimekar,” tuturnya.

Menurutnya, penyebab terjadi keributan di Desa Wancimekar karena calon ada dua dan mematikan semua tidak ada yang inkamben, berbeda dengan desa lain nya lebih dari dua. “Cuma rawan keributan, tapi sampai saat ini masih kondusif,” ungkap Purwadi.

Masih dikatakan Sekcam Kotabaru, untuk mengindari keributan, pihaknya akan melakukan komunikasi bekerja sama dengan polsek dan koramil yang ada diwilayah tersebut, serta meminta kepada panitia sebelas untuk netral tidak berpihak pada calon. “Selain itu, kami meminta kepada timses dan calon tersier dan jangan memprovoksi, agar pelaksanaan pilkades bisa berjalan dengan lancar, sukses tanpa akses,” akunya.

Sementara itu, untuk wilayah Kecamatan Cikampek, Desa Dawuan Tengah, Dawuan Barat masuk ke dalam katagori zona merah alias konflik rawan. Selain dua desa, ada dua desa lainnya di Kecamatan Cikampek yang tidak mengadakan kampanye, seperti Desa Kamojing dan Cikampek Pusaka.

“Ini menurut Kapolsek Cikampek ya, untuk Desa Dawuan Tengah dan Barat itu masuk rawan konflik. Selain itu, Desa Kamojing dan Pusaka juga hasil kesepakatan antar calon tidak akan mengadakan kampanye, untuk mengantisipasi gesekan antar para pendukung,” jelas Camat Cikampek, Daeng Syueb.

Camat ditambahkan, upaya pencegahan yang serius dari pemerintah dan aparat keamanan, pihaknya melihat peran masyarakat juga sangat besar dalam upaya pencegahan konflik saat pelaksanaan pilkades serentak ini. “Tidak lupa juga agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan, menghirup memutus mata rantai virus covid-19,” pungkasnya. ( sam / glg )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...