Strategi Pengamanan Polisi dan TNI Saat Bentrok Ormas & LSM di Karawang

Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono

Karawang – Kejadian bentrok yang melibatkan beberapa LSM di Karawang dan luar Karawang yang mengerahkan ribuan massanya. Secara global, strategi pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang dibantu oleh TNI dinilai cukup berhasil, mengingat banyaknya massa LSM yang terlibat dalam kejadian tersebut.


“Berkat bantuan dari TNI, kita berhasil meminimalisir bentrokan karena sudah diantisipasi dari awal. Karna, saat itu ada ribuan massa, yakni di KIIC dan Lapang Karangpawitan,” kata Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, di acara pembukaan acara Konferwil 2021 PWI Karawang, Sabtu (27/11/2021).


“Kalau salah penanganan, bisa fatal kejadiannya,” timpalnya.
Diketahui, sejak pagi hari aparat kepolisian dibantu personil TNI sudah melakukan pengamanan di lokasi unjuk rasa KIIC dan pengamanan bolakde berlapis di lokasi strategis, seperti di Lapang Karangpawitan, akses masuk KIIC dan di Bunderan Novotel Jalan Interchange Karawan Barat.


“Lokasi yang berpotensi terjadi bentrok sudah diamankan. Bolkade dan penyekatan sudah dilakukan” terang Kapolres Aldi.
Situasi, lanjut Aldi, terus terjaga kondusif hingga ada kejadian kendaraan yang ditumpangi anggota empat LSM GMBI asal Rembang, Jawa Tengah yang salah arah dari KIIC menuju wilayah Perkotaan Karawang.
“Kejadian bentrok yang menyebabkan korban jiwa itu karena salah jalan. Karena, mereka (korban) berasal dari luar Karawang dan tidak begitu hapal jalan di Karawang,” terangnya.
“Perkara ini pun sudah dilimpahkan ke Polda Jawa Barat. Saat ini, Polres Karawang hanya menjalankan intriksi dari Polda,” paparnya.
Selain itu, bentrokan yang terjadi di Karawang pada pekan lalu dievaluasi oleh pemerintah daerah.
Evaluasi tersebut akan digelar secara langsung Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Karawang.
Kata Kepala Kesbangpol, Sujana Ruswana, evaluasi tersebut tentu untuk meminimalisir gesekan antar LSM yang mengakibatkan kejadian serupa pada pekan lalu.
“Intinya kami akan mengambil langkah-langkah (atas kejadian bentrok ormas),” katanya. Senin (29/11/2021).


Ia mengatakan, di antara langkah yang akan diambil yakni melakukan pembinaan terhadap ormas yang ada di daerahnya.

Sujana tidak menyebutkan langkah selanjutnya jika hasil evaluasi terdapat temuan-temuan dugaan disfungsi ormas.


Disampaikan, hingga saat ini jumlah ormas yang terdaftar di Karawang mencapai 600 ormas. Namun dari 600 ormas yang terdaftar itu, hanya sekitar 270-an ormas yang teregister.
Secara umum kata dia, ormas itu dibentuk atas partisipasi masyarakat untuk mendukung pembangunan daerah/nasional. Karena itulah pihaknya setiap tahun menyalurkan bantuan operasional untuk ormas.
Sementara itu, Komandan Korem 063/Sunan Gunung Jati Cirebon Kolonel Inf Elkiness Vilando DK saat kunjungan kerja ke Karawang menyampaikan agar ke depannya keberadaan LSM/Ormas di Karawang yang melakukan aksi anarkis perlu dikaji kembali.


“LSM itu lembaga swadaya masyarakat, lalu kenapa melakukan penganiayaan dan anarkis? Itu sudah diluar konteks LSM,” katanya.
Ia mengatakan, perbuatan anarkis dan melakukan provokasi yang membuat Karawang tidak aman itu bukanlah ciri khas LSM.
Dalam ketentuan yang berlaku, di antara tujuan LSM atau ormas ialah membantu atau terlibat aktif dalam pembangunan dan perkembangan daerah.


“Jadi aneh ya, kenapa ada penganiayaan oleh LSM, ada provokasi yang membuat Karawang tidak aman,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Sosok Kartini PLN : Kiprah Dewi Setyaharini Pimpin Unit Pelaksana Transmisi Bekasi

Faktajabar.co.id – Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. ...