Pemeriksaan Iris Mata untuk Orang Terlantar

Karawang – Dinas Sosial melakukan pemeriksaan iris mata untuk mengetahui keluarga orang terlantar.

Dyah Palupi, kepala bidang rehabilitasi sosial menyampaikan bahwa pada Sabtu (2/7/2022) kembali mengamankan seorang terlantar yang telah berusia lanjut. Sebelumnya orang tersebut telah ditangani pada (9/5) dan dibawa ke gedung bekas kantor LBK di Kecamatan Rengasdengklok. Selanjutnya pada (10/5) dilakukan assesment. Ia melanjutkan saat proses assesment, orang tersebut mengaku berasal dari Jakarta. Setelah proses assesment, ia memperoleh informasi bahwa orang tersebut kabur.

“Kemarin waktu Sabtu ada orang yang posting menemukan aki ngesot itu, saya akhirnya menugaskan staff untuk mengamankan karena saya takut orangnya tertabrak mobil. Kami langsung membawa ke kantor dinsos takut dia kabur lagi seperti Mei kemarin,” ujarnya pada Senin (4/7/2022).

BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/04/pusdari-duet-pemersatu-bangsa-ala-surya-paloh-sulit-terwujud/

BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/04/kanker-payudara-merupakan-kanker-terganas-nomer-dua-bagi-wanita/

BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/02/terkesan-ekslusif-ketua-pdi-perjuangan-sentil-sikap-cellica-nurrcahadiana/

Ia memaparkan akan melakukan koordinasi dengan instansi yang lain untuk kelanjutan orang tersebut. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan iris mata. Hal ini bertujuan untuk mengetahui alamat keluarga. Setelah mengetahui alamat, maka akan diantarkan kepada dinas sosial wilayah terkait.

“Karena dia tidak punya identitas jadi kita akan membawa ke disdukcapil untuk iris mata. Kalau ketemu alamat keluarganya akan kami antarkan ke dinas sosial terkait, kalau tidak ketemu akan berkoordinasi dengan provinsi agar dibawa ke panti,” sambungnya.

Saat ditemukan kondisi tubuh telah bungkuk, pihak dinas sosial belum mendatangkan tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan dan penyakit yang di derita. Ia menambahkan jika orang tersebut awalnya dapat duduk secara tegak.

“Koordinasi dengan teman-teman dinas kesehatan atau puskesmas belum dilakukan. Kami akan melakukan pemeriksaan secara bertahap. Jangankan berdiri, duduk aja ga bisa tegak. Menurut pengakuan dia sebelumnya bisa duduk tapi karena ada penyakit jadi ga bisa,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Sosok Kartini PLN : Kiprah Dewi Setyaharini Pimpin Unit Pelaksana Transmisi Bekasi

Faktajabar.co.id – Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. ...