Teka Teki Kematian Siswi SMP di Gorong-gorong Tasikmalaya Terungkap

FAKTAJABAR.CO.ID – Misteri penyebab kematian Delis Sulistina (13) siswi kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya terungkap. Polisi menyebut kematian Delis karena tindak pidana. Kuat dugaan Delis adalah korban pembunuhan.

Namun polisi belum mengungkap pelaku pembunuhan dan motif atas tindakan biadab tersebut. Polisi mengaku telah mengantongi tersangka dalam kasus kematian Delis tersebut.

Dilansir dari Detik.com, dari hasil serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, pemeriksaan 9 saksi dan olah tempat penemuan mayat. Polisi sudah bisa membuat garis merah kasus kematian Delis. Dugaan kuat Delis adalah korban pembunuhan. Polisi menyebut sudah mengarah kepada pelaku atau tersangka.

“Dari hasil pemeriksaan saksi saksi, kemudian temuan di TKP (Tempat kejadian perkara), kira-kira kita sudah bisa membuat garis merah, artinya sudah ada kesesuaian-kesesuaian yang menuju ke arah pelaku atau tersangka,” ujar Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan, Rabu (26/2).

Kapolres menyebut hasil autopsi mayat Delis yang dilakukan oleh dokter forensik sudah keluar. Namun hasilnya itu untuk kepentingan penyidik.

“Untuk hasil dari autopsi sudah keluar, memang bukan konsumsi masyarakat, tapi untuk kepentingan penyidik. Tapi hasil itu sesuai apa yang telah kita periksa saksi dan TKP, artinya bersesuaian,” tutur Anom.

Anom menyatakan dalam waktu dekat akan segera mengungkap kasus kematian Delis yang ditemukan tewas di gorong-gorong depan SMPN 6 Tasikmalaya, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Senin (27/1).

“Insyaallah dalam waktu dekat kita akan rilis ungkap kasus ini. Sudah pasti karena tindak pidana. Kita sudah menemukan titik terang,” tuturnya.

Sebelumnya, Orang tua menilai kematian Delis tidak wajar atau menduga menjadi korban pembunuhan. Ibu korban, Wati Candrawati, mengatakan kecurigaan itu muncul ketika anaknya ditemukan tewas di dalam gorong-gorong depan sekolahnya. Menurut Wati, tubuh anaknya tak mungkin masuk karena diameter gorong-gorong sekitar 40 sentimeter.

“Ya dicurigai korban pembunuhan. Tidak masuk akal, kalau misalkan kebawa air tidak mungkin bisa masuk gorong-gorong. Itu sepertinya dimasukkan ke dalam,” ujar Wati saat ditemui di rumahnya di Kota Tasikmalaya, Selasa (4/2).

Sumber: Detiknews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Satpolair Polres Purwakarta Gelar Vaksinsi di Tengah Waduk Jatiluhur

PURWAKARTA – Kejar target, Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta membuat ...