
Ekspedisi penyelaman dan survei darat
Faktajabar.co.id – Pulau Tunda yang terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, menjadi fokus perhatian dalam upaya pengembangan potensi wisata bahari berkelanjutan. Berjarak sekitar 24 km dari Pulau Jawa, pulau ini dikenal kaya akan sumber daya hayati pesisir seperti mangrove, terumbu karang, berbagai jenis ikan, dan lamun, yang menunjang ekosistem laut yang sehat dan menarik wisatawan.
Namun, pengembangan wisata ini menghadapi sejumlah tantangan serius, di antaranya masalah lingkungan seperti penumpukan sampah dan pencemaran laut akibat sampah plastik, minimnya fasilitas pengelolaan sampah, serta terbatasnya infrastruktur dasar masyarakat setempat. Untuk mengatasi kendala tersebut, berbagai langkah strategis tengah dilakukan melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat lokal.
Baru-baru ini, pada 23 hingga 25 Mei 2025, tim gabungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran melakukan kegiatan survei mendalam dan aksi bersih sampah di dasar laut Pulau Tunda. Kegiatan ini meliputi pengambilan data primer, survei fisik pulau dan sosial ekonomi, serta ekspedisi penyelaman yang bertujuan memetakan kualitas dan keindahan bawah air. Kegiatan ini juga melibatkan kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jalan Tunda yang dikoordinatori oleh Sudarman dan pihak pemerintah desa untuk memastikan keberlanjutan usaha pengelolaan wisata di pulau tersebut.
Selain upaya penangangan masalah lingkungan, kegiatan ini bertujuan memperkuat potensi wisata bahari melalui pengembangan kapasitas masyarakat dan pelestarian ekosistem, secara khusus melalui program yang berjudul “SINERGI TUNDA” — sinergi edukasi dan teknologi dalam pengelolaan lingkungan dan wisata Pulau Tunda. Dr. Eng. Faruq Khadami dari KK. Oseanografi Terapan dan Lingkungan, FTB, ITB bersama timnya, termasuk Dr. Iwan P. Anwar dan sejumlah asisten, memimpin kegiatan ini yang juga termasuk kunjungan ke sekolah tingkat PAUD, SD, dan SMP di Pulau Tunda untuk menampung aspirasi anak-anak dan masyarakat setempat.

Ekspedisi penyelaman dan survei darat
Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) 24 PTNBH Tahun 2025, sebagai wujud komitmen kolaborasi antara perguruan tinggi nasional dalam mendukung pembangunan masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan dan pariwisata berkelanjutan di daerah pesisir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam menciptakan ekosistem wisata yang tidak hanya menarik bagi pengunjung, tetapi juga menjaga keberlangsungan lingkungan dan memberdayakan masyarakat lokal.
Diharapkan, sinergi antara edukasi, teknologi, dan masyarakat dapat menjadi kunci keberhasilan pengembangan wisata pesisir Pulau Tunda yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Untuk informasi lebih lanjut, kami akan terus memantau perkembangan kegiatan ini dan berharap dapat menjadi contoh bagi pengelolaan wisata bahari yang ramah lingkungan di seluruh Indonesia.(rls/fj)