
Kantor Bakesbangpol Karawang
Karawang – Puluhan aktivis Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Karawang ramai-ramai ontrog Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) setempat. Rabu, 11 Juni 2025 pukul 10.00 WIB.
Kedatangan alumni HMI tersebut dikawal ketat pihak kepolisian dengan atribut lengkap. Sehingga suasana di Kantor Kesbangpol mencekam penuh ketegangan.
Diterima Kepala Bakesbangpol Karawang, Sujana Ruswana dan sekretarisnya, aktivis KAHMI berdialog di Aula Kantor Kesbangpol.
Diawali Koordinator Presidium KAHMI Karawang, Robby Satria, menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan aktivis hijau-hitam tersebut. Yaitu berdasarkan surat yang telah dilayangkan kepada pihak kepolisian, aktivis KAHMI aksi demontrasi damai di Kantor Kesbangpol.
Namun, belum sempat melakukan orasi pihaknya langsung disambut untuk berdialog dengan pejabat Kesbangpol.
Saat dialog Korpres KAHMI menyampaikan, Kesbangpol harus transparansi soal tata pengelolaan dana hibah untuk organisasi yang terdaftar di Kesbangpol. Ia menilai Kesbangpol masih sembunyi-sembunyi memberikan dana hibah tersebut.
“Kami ingin konfirmasi dan keterbukaan Kesbangpol dalam pengelolaan dana hibah. Kami minta evaluasi tata kelola bantuan organisasi dengan mengacu keadilan sosial,” kata Robby Satria.
Hal sama disampaikan Yusuf Sopian, Wakil Sekretaris MD KAHMI Karawang. Kata dia, Kesbangpol hari ini tidak memenuhi keadilan sosial.
“Masa bantuan berdasarkan proposal yang masuk. Harusnya berdasarkan kajian dan berbasiskan data informasi terkini.
Bagaimana Kesbangpol sekarang bisa melakukan pembinaan ideologi Pancasila, jika Kesbangpol tidak memahami sila ke-5,” katanya.
Yusuf mengatakan, bupati hari ini sudah seperti Kereta “wush” respon dan kerjanya cepat. Namun, ia menyayangkan kepala Kesbangpol malah berbalik dengan kinerja bupati.
“Kepala Kesbangpol sekarang lelet dan tidak bisa mengimbangi zaman. Harus diganti dan setting ulang agar bisa memahami kondisi hari ini. Sehingga bisa memelihara dan meningkatkan persatuan, kesatuan, serta keutuhan Kabupaten Karawang,” kata Yusuf.
Hal serupa disampaikan Dewan Pakar KAHMI Karawang, Lukman N Iraz. Ia merekomendasikan Kepala Kesbangpol ada penyegaran sesuai dengan kondisi zaman kekinian. Lebih energik. Gerak cepat sesuai dengan kinerja bupati demi Karawang maju.
Lukman menilai kepemimpinan Suja Ruswana gagal dalam memenuhi rasa keadilan dan gagal melakukan pemetaan dalam pembinaan masyarakat melalui orkemas.
“Bapak Sujana Ruswana sudah terlalu lama menjabat sebagai Kepala Kesbangpol. Sudah puluhan tahun menjabat di instansi itu, layak di evaluasi dan penyegaran,” kata Lukman.
Kepala Kesbangpol Karawang, Sujana Ruswana menyampaikan permohonan maaf. Ia pun mengakui menjabat kepala Kesbangpol sejak dulu.
Ia juga menjelaskan, pengelolaan dana hibah untuk organisasi yang terdaftar berdasarkan persetujuan bupati. Bantuan dana hibah sebelum diberikan kepada organisasi, di kroscek dan persetujuan oleh bupati. Lalu, Kesbangpol menyampaikan dana hibah setelah disetujui bupati.
Sujana juga mengaku mendapatkan kesulitan laporan pertanggungjawaban (LPJ) organisasi penerima dana hibah. Pasalnya, setelah menerima dana hibah dan lupa membuat LPJ, sehingga menjadi temuan BPK.
“Terimakasih kepada MD KAHMI Karawang atas saran dan masukannya. Ini membawa dampak baik bagi organisasi lain juga. Hasil pertemuan ini, akan kami laporkan kepada pak Sekda dengan melampirkan absensi, dokumentasi dan notulensi,” pungkas Sujana saat menutup dialog bersama KAHMI Karawang.(red/fj)