
Alun – Alun Karawang
KARAWANG– Kondisi Alun-Alun Karawang saat ini sedang tidak terpuji. Seharusnya menjadi jantung aktivitas sosial dan ruang publik yang nyaman bagi masyarakat. Kini menjadi sorotan karena kondisi fasilitasnya yang memprihatinkan. Sejumlah bangku rusak dan penerangan yang kurang memadai di beberapa area menjadi keluhan utama pengunjung dan pedagang di lokasi.
Raman (35), seorang pengunjung, mengapresiasi fasilitas di luar alun-alun, namun menyayangkan kondisi area dalam yang kurang terawat.
“Sayang sekali fasilitas alun-alun ini rusak,” ungkap Raman, seraya berharap perbaikan segera dilakukan dan pengunjung turut menjaga fasilitas.
Di sisi lain, Erskan (41) seorang pedagang, mengakui sulitnya mengawasi pengunjung, terutama anak-anak. Kerap merusak fasilitas umum. Meskipun demikian, para pedagang secara mandiri menjaga kebersihan lapak mereka, didukung Karang Taruna. Erskan berharap ada perbaikan dari pemerintah, tetapi juga khawatir penataan masif akan mempersulit mereka berjualan.
Kondisi ini mencerminkan tantangan kompleks dalam mengelola ruang publik, yang membutuhkan keseimbangan antara kenyamanan pengunjung, pemeliharaan fasilitas, dan keberlangsungan usaha para pedagang. Perbaikan menyeluruh memang diharapkan. Namun implementasinya harus mempertimbangkan semua aspek agar Alun-Alun Karawang dapat berfungsi optimal bagi semua pihak.
Menanggapi hal ini, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah telah memiliki rencana terkait fasilitas yang rusak di Alun-Alun Karawang.
“Itu urusan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Jawa Barat. Nanti juga akan ditangani. Kemarin kami juga sudah berkomunikasi karena dulu itu adalah bantuan dari provinsi. Nanti akan kami tangani juga,” jelasnya.
Bupati Aep juga mengklarifikasi, bahwa fokus revitalisasi pemerintah daerah bukan pada alun-alun secara keseluruhan yang sudah terbangun. Melainkan pada area Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Ia memaparkan visinya untuk menjadikan Disparbud sebagai ikon seni dan budaya Karawang, yang juga akan menjadi wadah bagi UMKM.
“Saya juga sedang menata Disparbud untuk ke depannya. Disparbud ini, jadi saya ingin tempat itu dijadikan ikon bagi masyarakat. Berarti di situ ada UMKM. Jadi, Disparbud nya Dinas Cipta Karya, di sebelahnya, tetapi itu akan dijadikan tempat seni, tempat anak-anak budaya, karena di situ adalah warisan budaya Karawang,” jelas bupati.
Bupati Aep memohon kesabaran masyarakat. “Mohon waktu. Insyaallah nanti kami juga sudah mencanangkan, mudah-mudahan di tahun depan sudah terlihat hasilnya,” ujarnya.
Aep menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga fasilitas publik. Ia berharap masyarakat tidak merusak fasilitas yang telah dibangun pemerintah, seperti GOR Panatayuda dan stadion yang sebentar lagi selesai.
“Ini kan adalah fasilitas publik. Jadi, berharap mudah-mudahan bersama-sama bisa menjaga. Kami pemerintah daerah membangun. Ini juga untuk kebutuhan masyarakat, jadi harus bisa menjaga semua,” pungkasnya.(***)
Penulis : Syadhilah SM/Fakta Jabar