Begini Alasan Petugas Kebersihan Sampah “Menggunung” di Pasar Baru Karawang

petugas kebersihan melakukan pencacahan sampah di Pasar Baru Karawang

Karawang – Pengelolaan sampah di pasar Baru Karawang menjadi sorotan publik. Tumpukan sampah organik dan plastik tertimbun menunggu giliran hari untuk dicacah dan dipilah.

Aktivitas penjualan dan pembelian membuat intensitas sampah meningkat. Namun, fasilitas pengelolaan sampah dinilai belum memadai. Petugas kebersihan perlu bekerja lebih tanggap dengan kondisi volume sampah yang kian meningkat setiap harinya.

Nandang Suyana (49), Ketua Pengelola Kebersihan Pasar Baru Karawang, mengaku menangani tumpukan sampah harian dengan keterbatasan sumber tenaga dan hanya dibantu oleh satu mesin pencacah yang tersedia.

“Tenaga manusia yang bekerja hanya 6 orang itupun kadang 1 orang gak masuk karena jadwalnya libur,” ujarnya pada Tim PWI Karawang, Senin (30/06/2025).

Selain itu, pengangkutan sampah tidak secara berkala setiap harinya. Hal ini membuat sampah semakin menumpuk. Ia mengungkapkan bahwa pengangkutan sampah dilakukan beberapa kali dalam seminggu.

“Kadang ngangkut sampah dua hari sekali atau tiga hari sekali. Tergantung ada uangnya kapan,” ungkapnya.

Pasar Baru Karawang masih mengandalkan jasa sewa kendaraan pengangkut. Pengangkutan sampah biasanya 20 tong. Hal ini membutuhkan biaya tambahan yang cukup besar terutama pengelola pasar yang memiliki anggaran terbatas.

Kemudian, Ia mengungkapkan bahwa sebagian sampah diangkut dan sebagian lagi diolah dan dijadikan pupuk kandang yang selanjutnya akan diambil oleh DLH. Namun, untuk sampah plastik masih belum dilakukan pengolahan dari pihak pasar.

Nandang mengatakan bahwa, sampah plastik, mesinnya masih ditunggu. Belum ada utusan dari atas karena masalah mesinnya.

“Soalnya, kami juga nunggu mesin dari empat bulan yang lalu. Sampah plastik langsung diangkut oleh DLH. Buang sampahnya ke Cikampek. Langsung di sana ada pemilihan lagi,” lanjutnya.

Di tengah keterbatasan, para pedagang mengapresiasi hasil kerja tenaga kebersihan pasar. Salah satunya, Ibu Kartini (42), penjual sayuran di sekitar Pasar Baru Karawang.

“Sampah-sampah di sini tidak berserakan karena langsung dirapihkan. Kalau mereka tidak datang pagi, ya berarti siang bakal diangkut,” tuturnya.

Upaya pengelolaan sampah pasar tidak cukup hanya mengandalkan satu mesin pencacah dan tenaga kebersihan. Diperlukan perhatian khusus dari instansi terkait untuk menjawab permasalahan yang ada secara menyeluruh.(***)

Penulis : Lisa Nur Afni/Fakta Jabar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Dua Pansus Baru Dibentuk, Bupati Soroti Urgensi Raperda Kesehatan Jiwa dan Air Minum

KARAWANG – Pemerintah Kabupaten Karawang bersama DPRD membentuk dua Panitia ...