Karawang – Muhammad Rahel Pratama, di usia dua belas tahun berkelana setiap harinya di sekitar Karawang untuk mendapatkan recehan dengan lagu kesukaannya ‘Pintu Surga’ demi membantu ekonomi keluarga.
Sejak duduk di bangku PAUD, ia sudah berkeliling menggunakan ukulele yang dibelinya dari uang bantuan. Saat ini ia berada di kelas enam SD. Selepas pulang sekolah, ia akan bergegas untuk mencari nafkah.
“Pulang sekolah jam setengah sepuluh, makan, terus lanjut ngamen. Pas azan ashar langsung ngaji,” ujar Rahel saat ditemui di sela kegiatannya, Minggu (02/07/2025).
Rahel mengatakan bahwa terkadang ia sendiri berkeliling, kadang ia juga bersama adiknya. Sehari mengamen dapat menghasilkan uang sekitar Rp25 ribu hingga Rp30 ribu.
Hasil mengamen pun tak buat dirinya sendiri, melainkan ia akan membagi dua kepada neneknya. “Hasilnya bagi 2 untuk neneknya buat kebutuhan masak dan buat bekel ngaji,” tuturnya pada Tim PWI Karawang.
Meskipun begitu, Rahel tidak mengalami paksaan mengamen. Ia mengaku senang bisa membantu nenek. Saat ini, ia tidak tinggal bersama kedua orang tuanya. Hidup bersama nenek, adik, dan kedua bibinya.
Rahel dengan kedua orang tuanya tidak tinggal satu rumah. Namun, tetap memiliki hubungan baik. Ia pun menuturkan bahwa setiap hari libur selalu mengamen bersama dari satu tempat ke tempat lainnya.
“Kalau hari minggu sampai malem bareng nenek dan ibunya. Biasanya dapet duit banyak karena rame soalnya kan malem minggu,” ungkapnya sambil tersenyum.
Rahel pun menuturkan selama ini aman tidak pernah mendapatkan penertiban Satpol PP. Ia berharap tidak kena sidak dari pekerjaannya.
Jika diberi pilihan, Rehel mengaku lebih ingin beristirahat di rumah. “Kalau bisa milih, pengen diem di rumah aja, istirahat,” katanya pelan.
Rahel mengatakan pada Tim PWI Karawang, akan berhenti mengamen saat lulus kelas 6 SD karena ditawari pekerjaan menjaga toko sepeda listrik.(tim/fj)