Rendang Ciuniang: Cita Rasa Minang dari Perantauan, Tahan Lama Sampai Luar Negeri

Karawang – Di balik aroma rempah yang tajam dan rasa gurih khas Minang, ada sosok tangguh bernama Devi Susilawati (50), pemilik usaha Rendang Ciuniang—kuliner rumahan yang kini dikenal luas dari lapak kecil hingga pengiriman antarprovinsi.

Devi adalah seorang perantau asli Padang yang sejak tahun 2000 menetap dan merintis usaha kuliner di Karawang. Dengan tangan dinginnya, ia menghadirkan rendang autentik Minang dalam bentuk yang lebih praktis dan tahan lama. Usahanya bukan hanya sekadar menjual makanan, tapi juga mengangkat rasa kampung halaman yang bisa bertahan hingga ke pelosok Nusantara.

“Saya dulu mulai dari rumah, dijual biasa saja. Sekarang alhamdulillah bisa kirim sampai ke Gorontalo, Aceh, bahkan Batam,” ujarnya Rabu (09/07/2025)

Salah satu keunggulan Rendang Ciuniang adalah proses pengemasannya. Awalnya ia hanya menggunakan vacuum biasa yang membuat rendang tahan sekitar sebulan. Namun kini, berkat inovasi dengan mesin retort (alat sterilisasi modern), rendangnya bisa tahan lebih dari satu tahun tanpa pengawet tambahan. Inilah yang menjadikan produk Devi sangat diminati, terutama untuk oleh-oleh, bekal perjalanan jauh, hingga bekal tenaga kerja yang hendak berangkat ke luar negeri.

Pesanan paling banyak datang melalui WhatsApp. Devi juga menitipkan produknya di beberapa galeri pusat oleh-oleh. Meski sudah memiliki akun Shopee, Devi mengakui belum mengoptimalkannya karena keterbatasan tenaga admin. “Kalau ada yang bisa bantu, ya kita gas terus,” ujarnya sambil tersenyum.

Tak hanya menjual rendang kemasan, Rendang Ciuniang juga menerima pesanan nasi box lengkap dengan paket nasi Padang. Dalam sehari, produksi rendang bisa mencapai 5 kg hingga 15 kg, tergantung pesanan, sesuai dengan SOP kebersihan dan mutu yang ia terapkan.

Peningkatan signifikan dalam pemasaran ia rasakan sejak bergabung dengan bazar K2M (Karawang Kuliner Malam) Di sana, produknya bukan hanya dikenal masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian food reviewer populer seperti gorilagembul dan icipicip.yummy yang pernah mengulas kelezatan rendangnya di media sosial.

Perbedaan rendang buatannya dengan rendang rumahan biasa pun terletak pada teksturnya. “Rendang biasa itu agak basah, tahan lima hari. Kalau dikemas pakai sistem kita, bisa tahan lama tapi rasanya tetap kuat,” jelasnya.

Dengan semangat dan inovasi, Devi Susilawati berhasil mengubah dapur kecilnya menjadi dapur cita rasa nusantara. Dari Karawang, Rendang Ciuniang kini siap mengisi rindu perantau akan rasa Minang, sejauh apapun mereka berada.(***)

 

Penulis :

Sarini/Ochim/Fakta Jabar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Tiga Bahasa Ibu di Karawang Mulai Tergerus: Disparbud Perkuat Pelestarian Lewat Lomba dan Edukasi

Karawang – Karawang, daerah yang dikenal sebagai lumbung padi nasional, ...