
kisah pekerja yang tak kalah menginspirasi
Karawang — Di balik ribuan produk tas, sofa, hingga kasur yang diproduksi Karasi 19, terdapat kisah pekerja yang tak kalah menginspirasi. Mereka adalah tangan-tangan terampil yang menjahit bukan hanya kain dan kulit sintetis, tetapi juga harapan.
Zarkasih (22), salah satu karyawan paling lama di Karasi 19, telah bekerja sejak usia 17 tahun. Delapan tahun bukan waktu yang sebentar, apalagi bagi seseorang yang memulai tanpa pengalaman dan hanya bermodal niat mengisi waktu usai menganggur.
“Aku awalnya diajak saudara kerja di sini. Awalnya bagian gudang, bantuin produksi juga. Setiap ada pesanan masuk dari sales, aku yang catat dan teruskan ke bagian produksi. Kalau dibutuhkan, aku bantu juga di bagian cutting,” ungkap Zarkasih.
Kini, ia menjadi bagian penting dalam alur produksi. Selain itu, hubungan yang terbangun di antara sesama pekerja dan pemilik usaha pun sudah menyerupai keluarga.
“Saya asli Karawang, dari daerah Rengasdengklok. Sekarang tinggal di sini bareng saudara. Sudah kayak keluarga bos sendiri,” tambahnya.
Menurut Zarkasih, saat pesanan sedang membludak, mereka akan menambah produksi hingga lembur atau membuat stok cadangan. Namun, tidak ada tekanan berupa target harian.
“Kalau enggak selesai hari ini, ya dikerjain besok. Yang penting tetap rapi dan sesuai pesanan,” ujarnya santai.
Sementara itu, Asep (50), karyawan baru yang sudah delapan bulan bekerja di Karasi 19, juga merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya.
“Awalnya saya tertarik karena kebutuhan, dan kebetulan saya memang biasa kerja di bidang jahit-menjahit, terutama tas,” ujarnya.
Asep bertugas di bagian penjahitan dan menangani berbagai model tas sesuai pesanan. Dari tas selempang, handbag, hingga ransel. Model ransel, menurutnya, adalah yang paling rumit.
“Kalau tas ransel itu paling susah. Bisa butuh dua hari buat dua buah tas. Tapi kalau tas kecil, sehari bisa banyak,” jelas Asep.
Ketika ditanya soal suasana kerja, Asep tersenyum.
“Kesan saya, ya enak-enak aja. Walaupun kadang bosnya galak, tapi kalau kerjaan lagi banyak, bos juga ikut bantu bareng. Turun tangan langsung,” katanya sambil tertawa kecil.(***)
Tim Penulis :
Tiara Hanandianisa/Ochim/Fakta Jabar