Majelis Pemuda Sebut Dedi Mulyadi Tak Pro Rakyat Karawang

Guntar Mahardika | Ketua MPI Karawang

Karawang – Oknum HRD PT FCC Indonesia picu amarah orang Karawang. Pernyataan yang diungkapkan, tak pantas disampaikan. Kini, warga Karawang bergejolak meminta keadilan pada pemerintah.

Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kabupaten Karawang, Guntar Mahardika, menilai Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi atau disapa KDM lebih pro terhadap perusahaan FCC ketimbang masyarakat. Foto yang beredar di sosial media, KDM memediasi perusahaan dan kepala desa saja. Dan dianggap selesai. Tetapi tidak dengan masyasakat Karawang. Hati masyarakat merasa dilecehkan oleh ulah oknum HRD PT FCC Indonesia.

“Tidak cukup dengan dibuatkan konten oleh KDM dianggap selesai. Yang jelas, KDM bukan orang Karawang, jadi tidak merasa bagaimana sakitnya di lecehkan dengan kata kata ‘Tidak Pintar’,” kata Guntar.

Guntar mempertanyakan, KDM ngonten bisa senyum senyum, ketawa, tetapi ketawa ieu dibawah penderitaan masyarakat karawang, mediasi arahnya kemana patut di investigasi oleh aparat penegak hukum dan adakah langkah langkah kongkrit untuk masyarakat karawang.

Harusnya, kata dia, KDM pro masyarakat Karawang. Ia dipilih masyarakat Karawang jadi Gubernur Jawa Barat. Setidaknya, KDM melakukan sidak ke pabrik FCC tersebut.

Mendukung langkah masyasakat Karawang untuk memprioritaskan warga menjadi tenaga kerja di Pabrik FCC.

“Bukan dibuat konten, dan jadi juru mediasi. Tolong tekankan pada perusahaan FCC bahwa masyasakat Karawang pintar dan layak menjadi tenaga kerja di FCC,” kata Guntar.

“Mediasi tersebut hanya untuk sebuah konten. KDM harus menyidak langsung bersama perangkat daerah di kabupaten Karawang jangan “Offside” karena perusahaan melanggar aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah dan sudah menyepelekan akhirnya berdampak membuat gaduh serta keresahan di masyarakat Karawang,”tegasnya.

Guntar tegaskan, mediasi tersebut pun berindikasi ada nya loby loby dari pihak perusahaan kepada KDM agar selesai, nah ini akan menjadi sebuah pertanyaan besar ada apakah di balik mediasi tersebut?

“Saya harap aparat penegak hukum segara menginvestigasi ada nya kejanggalan. Kalau mau mediasi kenapa tidak sidak ke perusahaan,” tegasnya.

Apabila mediasi tersebut dilakukan diam diam akan merugikan masyarakat Karawang karena akan banyak perusahaan bertindak seperti itu tidak ada efek jera atau bahkan kapok, Guntar yakini perusahaan akan makin se-enaknya saja recrutment di luar Karawang, krena merasa bisa melakukan loby loby khusus dengan pimpinan tertinggi di Jawa Barat.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Wedang Nanas Khas Karawang, Segar dan Tahan dari Covid-19

Karawang – Di tengah maraknya tren minuman manis modern yang ...