
Wakil Ketua Bidang Kesehatan DPD KNPI Karawang, Husen S Nugroho, S.Psi
Karawang – Polemik rekrutmen pegawai RSUD Rengasdengklok terus mendapat sorotan publik. Setelah Komisi IV DPRD Karawang menegaskan pentingnya transparansi, kini giliran DPD KNPI Karawang yang menyuarakan hal serupa.
Wakil Ketua Bidang Kesehatan DPD KNPI Karawang, Husen S Nugroho, S.Psi, yang juga Sekretaris BPD Desa Amansari desa lokasi berdirinya RSUD Rengasdengklok, serta Wakabid Kesehatan DPC 234SC Karawang, menegaskan bahwa proses rekrutmen harus dikelola secara transparan, objektif, dan sesuai regulasi agar menghasilkan tenaga yang benar-benar kompeten.
Menurut Husen, rekrutmen tidak boleh hanya bersifat formalitas administratif, melainkan harus menggunakan metode seleksi yang adil dan berbasis kompetensi. Ia menilai regulasi perlu diperjelas agar tidak menimbulkan tafsir ganda yang rawan disalahgunakan.
“Saya sepakat dengan Gus Iqbal Jamalillail anggota Komisi IV DPRD Karawang yang menekankan transparansi. Namun lebih dari itu, penting memastikan proses seleksi berbasis kompetensi agar pegawai yang diterima benar-benar siap bekerja secara profesional,” tegas Husen.
Ia juga mengingatkan bahwa putra daerah Rengasdengklok memiliki banyak lulusan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan RSUD, mulai dari tenaga medis, tenaga kesehatan, hingga tenaga administrasi. Untuk posisi dengan kualifikasi pendidikan SMA/SMK, menurutnya, banyak putra-putri terbaik lokal yang layak mendapat kesempatan bersaing.
“Kalau kita lihat, dari tenaga medis hingga lulusan SMA dan SMK, Rengasdengklok punya banyak sekali putra-putri terbaik. Memberi mereka kesempatan adil bukan hanya tepat, tapi juga akan menjadikan RSUD ini benar-benar lahir dari masyarakat lokal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Husen menekankan pentingnya sensitivitas sosial. Ia menilai kondisi Rengasdengklok relatif rawan konflik, sehingga keputusan rekrutmen harus diambil secara hati-hati.
“Jika kebijakan dianggap tidak adil, potensi gesekan bisa muncul. Maka jangan sampai proses rekrutmen ini justru memicu perpecahan. Sebaliknya, jadikan momentum ini untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah dan manajemen rumah sakit,” tambahnya.
Meski begitu, Husen tetap optimis. Ia berharap RSUD Rengasdengklok tidak hanya menjadi fasilitas kesehatan, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat lokal.
“RSUD Rengasdengklok adalah aset besar bagi masyarakat Karawang, khususnya Rengasdengklok. Jika dikelola dengan baik, transparan, dan adil, saya yakin rumah sakit ini akan menjadi pusat pelayanan kesehatan terbaik sekaligus kebanggaan kita bersama,” pungkasnya.(red/fj)