
Anggota Komisi I DPRD Jabar Sri Rahayu
Karawang – Kasus keracunan massal yang terjadi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah di Jawa Barat menuai perhatian anggota DPRD Jawa Barat. Anggota Komisi I DPRD Jabar Sri Rahayu menilai bahwa peristiwa tersebut harus dipandang sebagai bahan evaluasi.
”Permasalahan keracunan yang muncul dalam program makan gratis (MBG) harus dilihat secara objektif sebagai sebuah evaluasi, bukan sebagai kegagalan total program”. Minggu (28/09/2025).
Di sela kegiatan HUT Golkar Ke-61, Sri Rahayu, meminta agar satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) bersama dinas kesehatan dan dinas pangan lebih ketat mengawasi dapur penyedia makanan MBG.
“Kasus di Bandung Barat terjadi karena bahan makanan disimpan terlalu lama. Saya berharap kejadian serupa tidak terulang, khususnya di Karawang. Semua bahan yang dimasak harus segar dan higienis,” tandas Sri.
Menurutnya, program MBG hadir dengan semangat besar untuk memberikan keadilan sosial, memenuhi gizi anak sekolah, sekaligus menekan angka stunting dan ketimpangan akses pangan.
”MBG pada dasarnya lahir dari semangat menghadirkan keadilan sosial, memastikan gizi anak didik terpenuhi, serta menekan angka stunting dan ketimpangan akses pangan,” pungkasnya. (rls/fj)