Karawang – PT Pupuk Kujang Cikampek resmi memulai pembangunan pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) bersama PT Rekayasa Industri (Rekind), yang digelar di Karawang, Selasa (28/10/2025).
Direktur Utama Pupuk Kujang, Budi Santoso Syarif, mengatakan proyek ini menjadi langkah penting dalam mendukung kemandirian industri pupuk nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan.
“Melalui pabrik NPK Nitrat Pupuk Kujang, kita bisa memproduksi NPK Nitrat sendiri, sehingga petani Indonesia lebih mudah mendapatkannya tanpa harus bergantung pada impor,” ujar Budi usai penandatanganan kontrak.
Selama ini, Indonesia masih mengimpor sekitar 500 ribu ton pupuk NPK berbasis nitrat setiap tahun. Dengan beroperasinya pabrik baru ini, Budi optimistis ketergantungan terhadap impor dapat ditekan secara signifikan.
Kontrak kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Kujang, Budi Santoso Syarif, dan Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih, disaksikan oleh SVP Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Herdijanto Utomo.
Budi menjelaskan, pabrik baru ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 100.000 ton per tahun dengan masa pembangunan sekitar 21 bulan.
“Pembangunan direncanakan selesai pada kuartal III tahun 2027 dan mulai berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas produksi pupuk nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih, menyebut proyek ini sebagai tonggak penting dalam sejarah industri pupuk Indonesia.
“Kami dipercaya membangun pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia. Ini bentuk sinergi BUMN yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab agar menghasilkan pupuk berkualitas tinggi dan efisien,” kata Triyani.
Dari sisi Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan selaku Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis, melalui Herdijanto Utomo, menuturkan bahwa proyek ini diharapkan mampu memperkuat produktivitas pangan nasional sekaligus memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Selain memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri, pabrik ini juga diharap mendorong pertumbuhan ekonomi regional,” ujarnya.
Pupuk Kujang telah melakukan riset NPK Nitrat sejak 2024, mulai dari ideasi, formulasi, hingga uji coba pada tanaman di fasilitas kebun riset Kujang Kampioen. Uji coba terhadap tanaman cabai, tomat, dan bawang merah menunjukkan hasil positif.
Di Kabupaten Brebes misalnya, sejumlah petani bawang merah yang mengikuti demplot uji coba mengaku hasil panennya meningkat dan tanaman lebih tahan terhadap kelembapan.
Selain efisien, NPK Nitrat juga dikenal ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca saat diaplikasikan ke tanaman. Nantinya, produk pupuk ini akan difokuskan untuk sektor hortikultura, seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat. (rls/fj)
Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi