
Kantor Imigrasi Kelas I Karawang menggelar sosialisasi mengenai media baru dan tantangan literasi keimigrasian.
Karawang – Kantor Imigrasi Kelas I Karawang menggelar sosialisasi mengenai media baru dan tantangan literasi keimigrasian, serta bagaimana peran jurnalis dalam membangun informasi publik yang akurat. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Imigrasi Karawang pada Kamis, 27 November 2025.
Peserta dalam kegiatan tersebut adalah staff kantor imigrasi dan para jurnalis di wilayah Kabupaten Karawang. Dalam hal ini, penyelenggara mengundang Akademisi Unsika, Dr. Tri Susanto, S.I.Kom., M.I.Kom sebagai narasumber.
Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Madriva Rumadyo Gusmaritno menjelaskan, sosialisasi ini digelar untuk memberikan pengetahuan mengenai fenomena media dan digitalisasi dari sudut pandang akademisi.
Media baru sendiri merupakan segala bentuk media digital yang berbasis internet dan bersifat interaktif, seperti media sosial, streaming, dan aplikasi seluler. Fenomenanya, banyak masyarakat biasa yang bukan jurnalis juga bisa menyebarkan informasi (citizen jurnalism), tanpa memperhatikan kode etik serta akurasi.
“Tujuan utama acara ini untuk edukasi kita bersama, sharing-sharing bersama mengenai media baru. Dikhawatirkan, temen-temen kita kan di kantor juga sering dapet berita-berita, jadi gimana biar balance,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Tri Susanto, S.I.Kom., M.I.Kom selaku narasumber menyampaikan, perkembangan media baru tidak bisa dihindari, sehingga fenomena tersebut harus dihadapi dengan seksama.
“Bagaimana peran jurnalis di sini, bisa memberitakan secara benar. Bagaimana jurnalis menjadi penyeimbang dari nitizen yang beritanya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Di era digitalisasi kini, lanjut dia, jurnalis harus berperan sebagai penjernih, penyeimbang dan memberikan informasi bermanfaat kepada publik. Sesuai dengan 4 peran dan fungsi pers/jurnalis antara lain; memberikan informasi, mengedukasi, memberikan hiburan dan kontrol sosial.
“Selain itu, mengenai Keimigrasian literasi nya juga harus ditingkatkan. Masyarakat harus paham cara mengakses layanannya seperti apa. Lalu poinnya, di era AI juga kita harus bisa menghindari hoax, harus double cross cek dan melihat media-media dari institusinya,” pungkasnya.(red/fj)
Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi