Dari Jamu Gendong hingga Lapak Pasar, Perjuangan Mba Ani Jaga Tradisi Jamu di Karawang

Dari Jamu Gendong hingga Lapak Pasar, Perjuangan Mba Ani Jaga Tradisi Jamu di Karawang.

Karawang – Media Fakta Jabar
Di tengah maraknya minuman instan modern, jamu tradisional masih menjadi pilihan banyak masyarakat. Salah satu pelaku usaha yang konsisten menjaga tradisi tersebut adalah Mba Ani, perantau asal Wonogiri, kelahiran 1980, yang telah menekuni usaha jamu tradisional di Karawang sejak 1998.

Dalam wawancara bersama Abah Karma dari Media Fakta Jabar, Mba Ani menceritakan awal perjalanannya merantau ke Karawang bersama budhenya. Di usia 18 tahun, ia sudah mulai berjualan jamu untuk menyambung hidup dan membantu keluarga.

Awalnya, Mba Ani berjualan jamu gendong, berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Seiring waktu dan bertambahnya pelanggan, ia beralih menggunakan sepeda motor agar jangkauan semakin luas. Namun karena permintaan yang terus meningkat, Mba Ani kembali menyesuaikan metode berjualan dengan menggunakan gerobak dorong.

Sebelum kawasan tersebut berkembang menjadi pasar, Mba Ani sempat mangkal di sebuah komplek perumahan. Kini, lokasi tersebut telah berubah menjadi pasar perumahan Puri, dan Mba Ani membuka lapak tetap di pasar tersebut dengan jumlah pelanggan yang semakin bertambah dari hari ke hari.

Kepercayaan pelanggan terhadap jamu Mba Ani tidak lepas dari kualitas racikan yang ia jaga selama bertahun-tahun. Jamu yang dijual merupakan jamu asli berbahan rempah-rempah pilihan dari Jawa dan Sumatra, tanpa campuran bahan kimia. Banyak pelanggan mengaku cocok dan merasakan manfaatnya, sehingga terus kembali dan merekomendasikan kepada orang lain.

Lapak jamu Mba Ani mulai buka setiap pagi pukul 05.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Setiap harinya, pengunjung terbilang ramai, terutama pada hari Sabtu dan Minggu, di mana jumlah pembeli meningkat signifikan.
Mba Ani memilih libur setiap hari Senin, dan kembali berjualan mulai hari Selasa hingga Minggu secara rutin.

Abah Karma menilai, konsistensi dan kejujuran menjadi kunci utama bertahannya usaha Mba Ani hingga lebih dari dua dekade.

“Apa yang dilakukan Mba Ani adalah bukti bahwa usaha tradisional bisa tetap bertahan dan berkembang jika dijalani dengan kesungguhan dan menjaga kualitas,” ujar Abah Karma.

Kini, lebih dari 25 tahun berjualan jamu di Karawang, Mba Ani tetap setia menjaga cita rasa, khasiat, dan keaslian jamu tradisionalnya. Usahanya bukan hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga bagian dari upaya melestarikan warisan budaya Nusantara di tengah kehidupan modern.(Abah/cim/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Malam Puncak Pergantian Tahun, Brits Hotel Bertajuk “Pajamas Day Out – New Year’s Eve Party 2026”,

KARAWANG – Brits Hotel Karawang siap menutup tahun 2025 dengan ...