Peran Ahli Gizi RSUD Jatisari dalam Pelayanan Kualitas Makanan untuk Pasien

Ahli Gizi RSUD Jatisari, Karawang, Aurora Puspita Loka, S.Gz

Karawang – Pelayanan gizi untuk pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jatisari Kabupaten Karawang, Jawa Barat sangat penting. Pasalnya, asupan gizi berkualitas berpengaruh pada Kesehatan.

Dijelaskan Ahli Gizi RSUD Jatisari, Karawang, Aurora Puspita Loka, S.Gz asupan gizi untuk pasien pelayanan gizi di RSUD Jatisari ada 3 bagian. Pertama layanan gizi untuk pasien rawat jalan, pelayanan gizi untuk pasien rawat inap dam penyelenggaraan makanan bergizi.

Khusus pelayanan rawat inap, pemenuhan gizi pasien selama menjalani perawatan di RSUD Jatisari. Prosesnya itu, mulai dari screening gizi pasien, apakah pasien yang rawat ini berisiko malnutrisi atau tidaknya. Juga status gizi kita lihat pasien tersebut kurang atau berlebih, jika pasien hasil screening berisiko lanjut assesmen dan kajian berat badan, tinggi badan, ukur ulang status gizinya.

“Setelah itu, baru kita bisa menentukan diagnosis gizi nya. Kita juga melihat dari dokter spesialis seperti apa, baru intervensi mau dikasih makanan seperti apa pasien, dihitung berapa kalori yang harus masuk ke pasien per hari. Kita juga monitoring evaluasi pasien sekitar 3 hari selama perawatan,” katanya.

Ia menjelaskan, apabila hasil screening pasien beresiko malnutrisi, lanjut dia, maka akan dilanjutkan assessment oleh ahli gizi mulai dari pengkajian berat badan dan tinggi badan untuk mengukur status gizinya.

“Dari situ kita bisa menentukan diagnosis gizinya. Kita juga melihat dari diagnosis dokter spesialisnya, jadi itu dikaitkan lalu dari situ kita tau harus mengintervensi seperti apa,” paparnya.

“Kita hitung juga kalorinya, harus berapa yang masuk perharinya,” tambah dia.

Setelah diberikan intervensi, pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan pasien berada dalam kondisi yang terus membaik.

“Penyediaan untuk pasien rawat inap, ada proses penyelenggaraan makanan. Disitu mulai dari perencanaan menu, bahan makanan, pemesanan makanan sampai makanan itu dipersiapkan hingga distribusi ke pasien, itu dipersiapkan secara matang. Setiap satu bulan sekali kita akan laporan, apakah ada kesalahan pemberian diet atau tidak,” jelasnya.

Di samping itu, sepanjang 2025 pihaknya tidak banyak menangani pasien dengan kondisi gizi buruk. Paling banyak adalah kondisi gizi kurang (pada dewasa) dan kondisi stunting pada anak.

“Gizi buruk enggak, paling gizi kurang. Yang di rawat jalan gak nyampe 20 orang, kalo di rawat inap pasien gizi buruk tahun ini masih lebih banyak pasien dewasa dibanding pasien anak,” tandasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Perbaikan Jalan Karawang Jaya Tanpa APBD, Begini Penjelasan Ketua RT Yudiun

Karawang – Kekompakan warga perumahan Karawang Jaya Kecamatan Klari sangat ...