Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
Imigrasi Kelas I Non TPI Karawang Perkuat Peran Desa Binaan sebagai Pencegahan TPPO dan TPPM
KARAWANG – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Kabupaten Karawang gencar memperkuat peran desa binaan sebagai strategi utama dalam mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM). Program ini dilakukan dengan menggandeng perangkat desa di lima wilayah kecamatan Cilamaya.
Lima desa yang menjadi desa binaan tersebut adalah Desa Cilamaya, Rawagempol, Cikarang, Cikalong, serta satu desa lainnya. Melalui desa-desa ini, informasi seputar keimigrasian, seperti tata cara pembuatan paspor yang benar dan risiko perjalanan nonprosedural, disosialisasikan langsung ke masyarakat.
“Desa binaan ini menjadi perpanjangan tangan Imigrasi. Perangkat desa telah kami edukasi agar bisa menyampaikan informasi penting mengenai keimigrasian, sehingga masyarakat tidak mudah terjerumus oleh bujuk rayu pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Karawang, Andro Eka Putra, Jumat (23/5/2025).
Andro menyampaikan, pekerja migran Indonesia (PMI) masih menjadi kelompok yang rentan terjerat TPPO, terutama jika berangkat melalui jalur ilegal. Banyak di antaranya menggunakan paspor asli namun dengan data atau tujuan yang dimanipulasi.
“Melalui edukasi desa binaan, kami ingin masyarakat memahami pentingnya keberangkatan secara prosedural. Imigrasi juga telah memberikan kemudahan dalam penerbitan paspor bagi calon PMI,” tegasnya.
Selain edukasi, upaya deteksi dini juga dilakukan dengan memverifikasi data identitas saat permohonan paspor melalui pengecekan sistem kependudukan (Dukcapil) dan sesi wawancara.
Dengan adanya desa binaan, Imigrasi berharap setiap potensi kasus TPPO atau TPPM dapat terdeteksi lebih cepat, serta mendorong masyarakat desa menjadi lebih waspada dan mandiri dalam urusan keimigrasian.(red/fj)
