Menilik Program Unggulan Gubernur Jawa Barat, Mana yang Prioritas?

Guntar Mahardika, Ketua MPI Karawang

Karawang – Aktivitas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di sosial media masih menjadi sorotan publik. Bahkan, menjadi pro kontra netizen. Dimana, kegiatan Gubernur Jawa Barat selalu viral. Namun demikian, Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kabupaten Karawang, Guntar Mahardika, selalu mengingatkan KDM (Kang Dedi Mulyadi), akan kebijakan-kebijakan yang diberikan untuk masyasakat.

Guntar juga melihat, program gubernur hingga kini masih tidak jelas skala prioritasnya. Kebijakan yang diambil tanpa dasar hukum. KDM selalu instruksikan berdasarkan lisan, tidak tertulis. Sehingga, banyak kebijakan tersebut tidak tuntas, bahkan memberatkan kepada satu pihak saja.

“Saya analisis program prioritas masih belum jelas. Yang mana menjadi skala prioritas KDM. Apakah infrastruktur, kesehatan, ekonomi, sumber daya manusia atau yang mana?” Tanya Guntar Mahardika.

Guntar meminta, KDM harus menitik fokuskan program menjadi unggulan dan tuntas. Sebab, kata dia, waktu terus bergulir jangan sampai “PR” yang dijanjikan kepada masyarakat tidak direalisasikan. Akhirnya menjadi kekecewaan.

“Pak KDM jangan membuat “PR” baru atau janji baru untuk masyasakat, sedangkan  PR lama lama atau janji lama saja belum terselesaikan. Akhirnya, menumpuk,” kata Guntar.

Guntar juga melihat, ada yang ketidak sinkronan di Pemprov Jawa Barat. Yaitu gubernur, wakil gubernur, sekretaris daerah dan legislatif. Mereka saling bergesekan, akhirnya terjadi disharmonisasi.

“Ketika legislatif mempertanyakan suatu persoalan dan menjalankan tugasnya sebagai pengawasan, akhirnya diantara eksekutif saling lempar. Misalnya, antara wakil gubernur dan sekda. Lalu dibela gubernur. Itu jelas membuktikan ketidak sinkronan diantara mereka,” katanya.

Di Karawang, Guntar menjelaskan, janji gubernur akan membangun 1000 rumah panggung untuk masyasakat Desa Karanglinggar di Tahun 2025. Namun, informasi dari tokoh masyarakat setempat hanya direalisasikan 35 unit rumah. Hal ini menjadi suatu pertanyaan besar bagi masyarakat.

“Jauh sekali dengan ucapan yang disampaikan waktu itu ke masyasakat. Jika memang 1000 unit rumah ini bertahap, bisa dijelaskan ke masyasakat. Apakah selama 5 tahun, 10 tahun atau sampai kapan? Biar masyarakat jelas menantikan nya,” tegas Guntar.

Selain rumah panggung, di Karawang sempat terjadi pencemaran lingkungan. Dimana, Sungai Citarum telah menjadi program pemerintah pusat yaitu Citarum harum. Akan tetapi, Citarum harum ternoda oleh oknum perusahaan produksi kertas di Karawang.

“Kok tumben pak Gubernur tidak sidak ke lokasi. Beliau ini (KDM), salah satu aktivis dan peduli lingkungan. Pencemaran itu, banyak dampaknya ke masyasakat loh,” tambahnya.

Guntar juga menyebutkan, program siswa ke barak militer adalah program yang bagus membawa dampak baik. Namun, ia bertanya kenapa dihentikan? Guntar memberikan apresiasi atas program tersebut, karena menurut dia, bagus menyentuh masyarakat.

“Dihentikan program tersebut, apakah budgeting anggaran nya tidak bisa di cover pemprov? Seharus sebelum melaksanakan program di ploting terlebih dahulu jangan sampai stop di tengah jalan ketika program tersebut bagus. Semoga apa yang saya utarakan dapat di dengar oleh KDM, bukan karena tidak suka tapi demi kebaikan dan sesuai moto agar lebih istimewa,” tandas Guntar.

Tak hanya itu, Guntar pun menyuarakan warga Kampung Kiarajaya Desa Margamulya Kecamatan Telukjambe Barat. Warga berjumpa dengan Gubernur untuk memohon bantuan air bersih. Gubernur pun menjanjikan akan membantu masyarakat yang mengalami kekeringan. Akan tetapi, hingga kemarin ramai di sosial media, warga menagih janji tersebut kepada Gubernur Jawa Barat.

“Karena janji nya tidak ditepati sudah berbulan-bulan, akhir nya warga ramai-ramai membuat video di sosmed menagih janji pak Gubernur. Tolong pak, janji nya tepati, jangan omon-omon saja depan kamera,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Ratusan Warga Kiarajaya Karawang Keluhkan Kekeringan Air Selama 20 Tahun, Pihak Pemkab dan Pemprov Hanya Berdiam Saja

Karawang – Ratusan warga kampung Kiarajaya, rt 12 dan rt ...