
Ilustrasi
KARAWANG -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang mencatat jumlah kasus human immunodeficiency virus (HIV) terus meningkat di tahun 2025 ini. Bahkan, hingga saat ini sudah ada 313 orang yang mengidap HIV.
Mirisnya lagi, Mereka yang terpapar HIV didominasi oleh kaum homo seksual alias lelaki sex lelaki (LSL). Namun, bagi yang terpapar HIV masih memiliki kesempatan untuk harapan hidupnya selama dapat menjaga daya tahan tubuh.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Karawang, Yayuk Sri Rahayu mengungkapkan bahwa di bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Karawang ini ada penyakit yang memang di cegah dan ditanggulangi salah satunya adalah penyakit HIV dan IMS salah satunya Sifilis.
“Kalo yang terkena sifilis di tahun 2025 sebanyak 14 orang yang ditularkan melalui hubungan seksual, kalau ada yg terkena kemudian berhubungan dengan orang lain yang memang belum terkena penyakit tersebut maka bisa ketularan,” ungkap Yayuk.
Adapun, kata Yayuk, HIV ini penularannya sama dengan cara hubungan badan dan untuk data di Kabupaten Karawang untuk HIV ini yang paling banyak adalah pada Lelaki Sex Lelaki (LSL).
“Datanya makin banyak, dan memang kasus di Kabupaten Karawang 2025 ini sudah 313 orang untuk HIV baru. Meningkat dari tahun sebelumnya, tahun kemarin penemuan suspeknya di atas 100 persen sekarang di bulan Mei kemarin sudah 53 persen. Itu penemuan suspeknya dan kemungkinan meningkat lagi,” katanya.
Lebih lanjut Yayuk menjelaskan, bahwa upaya pertama Dinkes Karawang melakukan promosi edukasi baik secara langsung oleh puskemas, rumah sakit maupun Dinas Kesehatan melalui media, termasuk KPAD Karawang.
“Kami punya 26 rumah sakit semua sudah bisa melakukan tes kepada orang-orang yang beresiko terkena infeksi HIV maupun sifilis. Kemudian 50 puskesmas sudah bisa melakukan tes untuk mendeteksi kepada populasi yang beresiko terkena HIV Aids,” jelasnya.
Ia membeberkan, ketika positif HIV maka harus langsung ditangani. Saat ini Pemkab Karawang sudah memiliki 21 fasilitas kesehatan yang terdiri dari 18 puskesmas dan 3 rumah sakit yang bisa memberikan penanganan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP).
“Tahun ini kami melakukan pelatihan kepada 30 puskesmas, 1 puskesmas terdiri dari 5 orang mulai dari dokter, bidan, farmasi, laboratoriumnya, hingga pencatatan pelaporan. Jadi kita semua puskesmas sudah bisa memberikan pengobatan, dan rumah sakitnya sudah kami tambah,” bebernya.
Dikatakan Yayuk, populasi yang berisiko terkena HIV, yakni lelaki sex lelaki, waria, pekerja seks, warga binaan lembaga pemasyarakatan, dan bumil.
“Data yang ada di kami yang terkena HIV mayoritas usia produktif dari usia 20 tahun sampai 49 tahun,” tuturnya.
Kendati demikian, Yayuk memberikan pesan khusus kepada masyarakat Karawang, bahwa HIV ini adalah penyakit menular yg disebabkan oleh hubungan seksual (HS) dengan orang yang sudah terkena virus. Selain itu, bisa juga dari jarum suntik yang sama, transfusi darah, dam ibu hamil yang terkena HIV otomatis akan menularkan ke anak yang dikandungnya.
“Untuk semua masyarakat harus berprilaku hidup sehat, apalagi yg remaja kalau belum nikah jangan bermain. Kalau sudah berkeluarga juga harus setia pada pasangan, karena kita tidak tahu, soalnya HIV itu tidak terlihat gejalanya,” pungkasnya.(red/fj)