Waspada Leptospirosis, Banjir di Karawang Bisa Tingkatkan Risiko Penularan ke Manusia dan Hewan

Dokter Hewan Dian Kurniasih

KARAWANG – Banjir yang kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang bukan hanya menimbulkan kerusakan fisik dan gangguan aktivitas warga, tetapi juga membawa ancaman serius terhadap kesehatan, salah satunya penyakit leptospirosis. Penyakit infeksius ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyebar melalui air tercemar urin tikus.

Dokter Hewan Dian Kurniasih, mengungkapkan bahwa risiko penyebaran leptospirosis meningkat signifikan saat musim hujan. Hal ini disebabkan oleh tingginya interaksi antara manusia, hewan peliharaan, dan genangan air yang sudah terkontaminasi.

“Musim hujan dan banjir memperbesar potensi infeksi bakteri Leptospira,” jelasnya, Senin (14/7/2025).

Tikus diketahui sebagai hewan pembawa utama bakteri tersebut. Bakteri Leptospira keluar melalui urin tikus yang mencemari air banjir, dan dapat menginfeksi manusia maupun hewan melalui luka terbuka, mulut, atau membran mukosa lainnya.

Hewan peliharaan seperti anjing termasuk yang rentan terpapar, terutama jika meminum air banjir, memakan tikus, atau memiliki luka di tubuh. Meski tidak selalu menunjukkan gejala, hewan yang terinfeksi bisa menjadi pembawa bakteri dan menularkannya ke manusia.

“Anjing bisa menjadi carrier tanpa gejala. Ini membahayakan pemiliknya jika tidak disadari,” ujarnya.

Jika tidak ditangani, infeksi leptospirosis pada anjing dapat menyerang organ vital seperti ginjal. Salah satu gejala yang muncul adalah urin berwarna kuning pekat. Untuk mencegahnya, drh. Dian menyarankan vaksinasi tahunan pada anjing peliharaan sebagai langkah preventif utama.

“Anjing sebaiknya divaksin setahun sekali. Terutama karena mereka aktif di luar rumah dan saat musim hujan cenderung bermain di genangan air,” tuturnya.

Selain vaksinasi, ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menjaga kebersihan lingkungan serta merawat hewan peliharaan secara rutin. Pemeriksaan berkala ke dokter hewan penting dilakukan, terlebih di musim penghujan yang meningkatkan risiko infeksi.

Dian juga mengingatkan agar pemilik hewan tidak membiarkan hewan peliharaannya minum dari sumber air yang tidak higienis, seperti genangan banjir.

“Kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar harus ditingkatkan. Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan,” katanya.

Sementara bagi masyarakat umum, Dian menyarankan untuk tidak bermain atau berkontak langsung dengan air banjir. Jika terpaksa, warga diminta menggunakan pelindung seperti sepatu bot dan segera mencuci tangan serta kaki setelah beraktivitas di lingkungan tergenang air.

“Jangan abaikan langkah-langkah sederhana. Pakai sepatu boot dan bersihkan diri setelah kontak dengan air banjir. Itu sangat penting untuk mencegah infeksi,” pungkasnya.(***)

Tim Penulis :

Lisa NA/Ocim/Fakta Jabar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Waspada Rabies: Dinkes Karawang Ingatkan Prosedur Penting Setelah Gigitan Hewan

Karawang — Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan ...