
Kisah Inspiratif Elsa
Karawang – Siapa sangka, di balik kesederhanaan dan keterbatasan, tersembunyi semangat luar biasa dari dua siswi SMK Pendekar Karawang yang tengah menapaki jalan meraih mimpi.
Mereka adalah Elsa (16) dan Iswah (16), dua remaja tangguh yang membuktikan bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari keterbatasan.
Elsa, siswi kelas XI jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), sebelumnya sempat terpaksa bersekolah di jalur pendidikan nonformal karena tak diterima di sekolah negeri, tepatnya di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Saat itu, ia membantu berjualan nasi gigit di depan kampus BSI Karawang. Nasib berkata lain ketika ia bertemu dengan pihak SMK Pendekar, yang kemudian menawarkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan secara formal.
“Waktu itu saya lagi bantu jualan, tiba-tiba ada yang ajak sekolah di sini. Katanya, sayang kalau hanya ambil sekolah paket. Saya akhirnya ambil jurusan TKJ di SMK Pendekar,” ujar Elsa mengenang.
Kesempatan itu tak disia-siakan. Elsa kini aktif sebagai pengurus OSIS, sedang menjalani kegiatan KKM, dan baru saja dilantik sebagai Perempuan Inspiratif Ambassador Provinsi Jawa Barat.
Tak hanya itu, ia juga terpilih menjadi Ketua Forum Anak Kabupaten Karawang, sebuah tanggung jawab besar yang ia emban sambil tetap membantu ibunya berjualan di pasar saat akhir pekan.
“Aku bisa bagi waktu karena sekolah sampai jam satu, sisanya aku manfaatkan untuk kegiatan organisasi atau bantu jualan. Kalau libur, aku tetap bantu mama jualan di Pasar Pajukati,” ungkapnya.
Sementara itu, Iswah, siswi kelas XII TKJ, memiliki cerita yang tak kalah menginspirasi. Berasal dari Tanjungpura, ia mengaku sempat bingung saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Hingga akhirnya seseorang mengarahkan dirinya ke SMK Pendekar.
Namun siapa sangka, dari sekolah inilah bakat Iswah sebagai penyair muda berkembang pesat. Lewat puisi, ia mengekspresikan isi hati dan pikirannya yang tak selalu bisa disampaikan secara langsung.
“Aku mulai nulis puisi sejak SMP, awalnya cuma buat diri sendiri. Tapi lama-lama jadi tempat aku menyalurkan perasaan, terutama kalau lagi bingung harus cerita ke siapa,” katanya.
Pada peringatan Bulan Bahasa tingkat Kabupaten Karawang, Iswah menyabet juara 3 lomba musikalisasi puisi, bahkan tampil solo tanpa bantuan tim seperti peserta lainnya.
“Awalnya takut, karena ini lomba pertama aku. Tapi aku percaya diri, dan ternyata bisa menang meski tampil sendirian,” ujarnya bangga.
Iswah berharap bisa terus mengembangkan bakat menulisnya, meski saat ini masih menyimpannya di catatan pribadi dan belum berani mempublikasikan ke media sosial.
Ia juga ingin suatu saat nanti bisa melanjutkan pendidikan di bidang yang linear dengan minatnya di dunia sastra.
Kepala Sekolah SMK Pendekar Karawang, Suhela Maelila, menyampaikan kebanggaannya terhadap perjuangan kedua siswinya.
Menurutnya, Elsa dan Iswah adalah contoh nyata bahwa sekolah bukan hanya soal bangunan megah, tapi tempat di mana harapan dibentuk dan masa depan disiapkan.
“SMK Pendekar memang kecil, tapi kami berkomitmen menjadi rumah bagi anak-anak yang nyaris putus sekolah. Kami ingin jadi tempat tumbuhnya generasi yang kuat, meski berasal dari kondisi yang serba terbatas,” pungkasnya.(***)
Tim Penulis :
Tiara Hanandianisa/Ochim/Fakta