Seminar Nasional Mahasiswa, Sri Rahayu Memperkuat Peran Perempuan

Seminar Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

Karawang – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (BEM Unsika) melalui Kementerian Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan (P3) menggelar Seminar Nasional P3 bertemakan “Our Power’s, Our Identitas: Melampaui Ekspektasi, Merangkul Diri Sendiri” di Aula Balai Nyi Pager Asih. Pemda Karawang. Sabtu (01/11/2025).

‎Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender serta memperkuat peran perempuan dalam kepemimpinan dan perlindungan diri.

‎Acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber tokoh DPRD Karawang, DPRD Provinsi Jabar dan DPR RI, di antaranya Anggota DPR RI Komisi IX Dr. Cellica Nurrachadiana, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi V Sri Rahayu dari Fraksi Partai Golkar, Ketua DPRD Karawang Endang Sodikin, Ketua KPU Karawang Mari Fitriana, Satgas PPKS BEM Unsika, serta beberapa dosen dari lingkungan kampus.

Sri Rahayu, narasumber menyampaikan bahwa menyampaikan bahwa seminar ini menjadi wadah edukasi agar perempuan lebih mengenal dan menghargai jati dirinya.

‎“Banyak yang masih berpikir bahwa pemimpin itu harus laki-laki. Melalui pelaksanaan kegiatan ini kami ingin menunjukkan bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin, mampu melindungi diri, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi,” ucapnya.

‎Dalam kesempatan yang sama, Sri Rahayu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar, mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya nyata mahasiswa dalam mendorong kesetaraan gender dan penanganan kekerasan terhadap perempuan yang tertuang dalam (Perda No. 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan).

‎“Kegiatan seperti ini menjadi pencerahan bagi kita semua. Masukan dari mahasiswa sangat penting untuk kami jadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan di tingkat provinsi,” kata Sri Rahayu.

‎Ia menyoroti bahwa kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan di lingkungan kampus kerap tidak terselesaikan dengan tuntas.

‎“Kami mendorong agar setiap laporan ditindaklanjuti dengan serius. Jangan ragu untuk melapor, karena di setiap kabupaten dan provinsi sudah tersedia UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak yang siap menangani kasus-kasus tersebut,” tegasnya Bu Sri. Atau Mak Sri.

‎Sri Rahayu juga berpesan agar mahasiswa tetap berani bersuara ketika mengalami kekerasan, baik perempuan maupun laki-laki.

‎“Kekerasan sering terjadi justru dari orang-orang terdekat. Karena itu, penting bagi kita semua untuk saling menjaga dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” pungkasnya. (rls/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Honor Tak Sebanding Tanggungjawab, Amil di Lemahabang Mengadu ke Dewan Azis

Karawang– Anggota DPRD Kabupaten Karawang, Abdul Aziz menggelar kegiatan reses ...