
Pendi Anwar, Anggota DPRD Kabupaten Karawang
Karawang – Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Karawang yang juga Anggota Komisi III sekaligus anggota Badan Anggaran (Banggar), Pendi Anwar, menyoroti rendahnya serapan anggaran di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga akhir Oktober 2025.
Menurut Pendi, berdasarkan data per 31 Oktober 2025, serapan anggaran untuk belanja langsung di hampir semua SKPD masih di bawah 65 persen. Kondisi ini dinilainya sangat mengkhawatirkan karena waktu pelaksanaan anggaran tinggal dua bulan lagi.
“Dengan sisa waktu dua bulan, minimal serapan itu sudah di atas 80 persen. Pola seperti ini harus segera diakhiri. Ini menjadi catatan penting bagi kami di Badan Anggaran,” tegas Pendi, Senin (3/11/2025).
Pendi menambahkan, Fraksi Demokrat DPRD Karawang meminta Bupati untuk mengevaluasi kinerja SKPD yang dinilai lemah dalam membelanjakan anggaran bagi kepentingan masyarakat.
“Kami mendorong agar Bupati mengevaluasi kinerja SKPD yang tidak maksimal dalam merealisasikan anggaran. Anggaran itu harus dibelanjakan untuk rakyat Karawang, bukan menumpuk di kas daerah,” ujarnya.
Selain itu, Pendi juga menyoroti hasil pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2026 yang masih mencatatkan defisit cukup besar.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil rapat anggaran, defisit RAPBD Karawang berada di angka Rp734 miliar, meski sebelumnya sempat mencapai Rp930 miliar.
“Setelah beberapa kali desk dengan SKPD, hasil paparan TAPD menunjukkan defisit RAPBD berada di Rp734 miliar. Namun hingga kini, SKPD belum menunjukkan upaya efisiensi program yang signifikan,” jelasnya.
Pendi mengungkapkan, efisiensi yang diajukan masing-masing SKPD masih tergolong kecil, yakni hanya berkisar antara Rp800 juta hingga Rp2,5 miliar.
“Artinya para OPD belum memahami kondisi keuangan daerah yang sedang menurun sekitar Rp730 miliar. Mereka tetap mengajukan belanja seolah program yang sama harus ada setiap tahun, tanpa mengevaluasi output, outcome, benefit, dan impact-nya bagi masyarakat Karawang,” tandasnya.(rls/fj)
Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi