RSUD Jatisari Gelar Skrining Massal Sisir Kasus TB Sejak Dini

pengobatan gratis RSUD Jatisari

Karawang – RSUD Jatisari bersama Puskesmas Tirtajaya, dengan dukungan Partai NasDem, menggelar kegiatan skrining awal tuberkulosis (TB) di Desa Pisangsambo,Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Program ini digelar untuk mempercepat penemuan kasus TB sedini mungkin, sehingga warga dapat segera mendapatkan pengobatan dan mencegah penyebaran lebih luas.

Direktur RSUD Jatisari, dr. Hj. Anisah, M.Epid., M.M., mengatakan bahwa skrining dilakukan secara komprehensif melalui sejumlah pos pelayanan.

“Kegiatan ini adalah skrining awal tuberkulosis di Kabupaten Karawang, khususnya di Desa Pisangsambo, dengan tujuan menemukan penderita TB agar bisa diobati sejak awal,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).

Tiga pos utama disiapkan dalam kegiatan ini: pos registrasi, pos wawancara faktor risiko oleh tenaga kesehatan, dan pos rontgen dada. Jika hasil rontgen menunjukkan dugaan TB, peserta langsung diarahkan untuk pemeriksaan dahak sebagai penentu diagnosis.

“Diagnosa pasti dari tuberkulosis itu kita ambil dari hasil dahak. Hasilnya paling lama tiga hari, baru kita tahu apakah pasien benar menderita atau tidak,” jelas dr. Anisah. Seluruh data pemeriksaan kemudian dimasukkan ke sistem e-TB yang terhubung langsung dengan program nasional penanggulangan tuberkulosis.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan, RSUD Jatisari menerjunkan 24 tenaga kesehatan, mulai dari petugas pendaftaran, perawat, dokter, petugas laboratorium hingga radiografer. Menurut Anisah, RSUD Jatisari memang diundang khusus karena merupakan rumah sakit pengampu TB dan respirasi yang ditunjuk Kementerian Kesehatan.

Skrining ini menargetkan 300 peserta. Hingga siang hari, sudah sekitar 52 warga yang mengikuti rangkaian pemeriksaan.

Puskesmas Tirtajaya turut dilibatkan karena wilayah Desa Pisangsambo berada dalam cakupannya. Jika ditemukan warga positif TB, Puskesmas akan menangani pengobatan lanjutan serta melakukan pemeriksaan kontak serumah untuk mencegah penularan.

Di akhir kegiatan, dr. Anisah menyampaikan harapannya agar penemuan kasus dapat dilakukan lebih cepat.

“Kami berharap bisa cepat menemukan para penderita TB sehingga dapat segera diobati. Bila ditangani sejak awal, insya Allah cepat sembuh. Yang kita khawatirkan adalah TB resisten obat, dan Jatisari menangani baik TB sensitif maupun TB resisten,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap program pemerintah dalam upaya memberantas tuberkulosis di Indonesia.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Tampung Aspirasi, DPRD Karawang akan Bahas Regulasi Baru dan Evaluasi Perbup Pemagangan

KARAWANG – Ketua DPRD Kabupaten Karawang, H. Endang Sodikin, menanggapi ...