Bupati Karawang Desak Kasus Calista Anak yang Dianiaya Diproses Hukum

KARAWANG – Bupati Karawang, dr.Cellica Nurrachadiana melihat kondisi Calista, bayi yang diduga dianiaya oleh pacar  ibunya, Rabu (21/3/2018) di RSUD Karawang.

Bupati mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian atas dugaan penganiayaan terhadap bayi mungil yang berusia 1,5 tahun ini.  Pasalnya kasus tersebut harus diproses secara hukum. Kini bayi itu terbaring di RSUD Karawang sampai 12 hari lamanya.

Bupati mengatakan, kasus Calista telah menjadi perbincangan publik. Bahkan kodisinya cukup memprihatinkan, sehingga RSUD perlu melakukan upaya yang terbaik dalam penanganan Calista.

“Pemeritnah daerah sudah komunikasi langsung dengan bapak Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan. Kami berkewajiban memberikan perhatian khusus agar Calista bisa disembuhkan,” katanya.

Cellica sendiri menjelaskan kondisi Calista saat ini. Menurutnya seluruh tubuh Calista membengkak. Calistas bisa bernafas karena bantuan alat ventilator. “Sekujur tubuhnya ada luka dan bengkak.Saya pegang sudah dingin badannya. Kalau masih ada umur dan mukdzizat saya akan ambil dan mengurusnya. Keluarga ga layak merawat karena ga bisa menjaganya,” jelasnya.

Ditambahkan Manager RSUD Karawang, dr Nia Kaniasari. Kata dia,  selama 12 hari terbaring koma di RSUD hingga saat ini belum ada perkembangan kebaikan dari Calista. Menurutnya, karena kondisi koma, dan penurunan otak penyebab mengakibatkan Calista shok dan kejang-kejang.

“Benturan pada kepala Calista mengakibatkan ada kerusakan pada otak. Diduga Calista mengalami HB 13 atau memar pada bagian tubuh, namun belum ditemukan adanya HB 8.Saat pemeriksaan di wajah Calista ada luka, tepatnya di kelopak mata kanan, dan kiri atas bawah. Ini salah satu penyebab kesadaran Calista menurun karena berkaitan dengan otak pasien,” tambahnya, yang juga menyebutkan dudgaan mengalami infeksi atau peradangan pada otak. “Sebab, dari pertama sampai di RUSD, Calista sempat berhenti bernapas dan sehingga petugas medis memasang alat bantu nafas.
“Calista berjuang karena masih berdetak jantungnya dan masih bergantung pada alat. Ada gerakan yang muncul di kaki kanan, namun tidak bisa jadi jaminan. Semoga ada mukjijat,” tandasnya.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

ESQ Kemanusiaan Gandeng Indonesia CARE, Distribusikan Wakaf Qur’an Isyarat Untuk Sahabat Tuli

Faktajabar.co.id – Inovasi dalam pendidikan Al Qur’an terus dikembangkan. Termasuk ...