Tahukah Anda? 43 Tahun Lalu UFO Mau Mendarat di Laut Cilamaya

KARAWANG – Unidentified flying object (UFO) atau kerap disebut benda terbang aneh yang tak dikenal berbentuk cakram dan menjadi sebuah fenomena yang tampak di langit. Benda aneh yang kerap dikait-kaitkan dengan keberadaan mahluk luar angkasa ini ternyata pernah nampak di langit Cilamaya Kabupaten Karawang pada 22 September 1975.

Adalah Ir Tony Hartono seorang pegawai menara pengeboran minyak lepas pantai yang berhasil mengabadikan momen penampakan UFO tersebut dengan jepretan kameranya. Waktu itu sekitar pukul 15.00 WIB, ia sedang melepas lelah, sehabis makan siang di Quarters Platform pada lantai III kompleks menara pengeboran minyak di ladang minyak Arjuna, 83 km dari pantai Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Tiba-tiba perhatian Tony tertarik pada titik hitam di atas cakrawala yang menuju ke arah ladang minyak dengan bentuk lonjong dan berwarna merah tua. Pada jarak sekitar 10 km, benda itu membelok dengan tajam dan menjauh lagi, sehingga membuat lintasan seperti bumerang.

Di kejauhan, benda itu naik vertikal ke atas dan hilang dari pemandangan. Tony waktu itu sedang menyandang sebuah kamera Olympus , dan dengan cepat ia menyetel dan membidikkannya ke arah benda yang muncul tidak lebih dari satu menit itu. Semula Tony tidak sadar bahwa benda yang diabadikannya itu adalah sebuah UFO. Setelah film itu dicuci, tampaklah UFO di atas tanker minyak Arco Arjuna, yang kini sudah menjadi terkenal di seluruh dunia.

Secara umum, UFO memang dikaitkan dengan kedatangan pesawat luar angkasa yang ditumpangi alien dari planet lain saat mengunjungi Bumi dan hanya dilihat oleh orang-orang tertentu saja. Indonesia sendiri termasuk paling sering mendapat kunjungan UFO dibanding banyak negara lain, sebagai tempat “berlibur” Alien di bumi.

Di Indonesia sendiri dilaporkan angka penampakan UFO yang cukup tinggi setiap tahunnya. Kemungkinan ini bisa terjadi karena berkaitan bahwa Indonesia memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Bayu Amus selaku BETA-UFO Director mengatakan, menurut laporan per-tahun antara 20-40 aduan yang masuk ke BETA-UFO, namun tidak semuanya dilengkapi dengan foto atau video, masih sangat jarang.

“Tetapi penampakan di Indonesia yang paling signifikan dilewati UFO selain di Cilamaya, ada juga di Batam, Bali, Rumbai Riau, Pantai Darah Buton Sulawesi Tenggara, dan Pasar Pangkalan Murung Pudak Kalimantan Selatan,” ujarnya. (dbs/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Hore.. Pondok Pesantren dan Pendidikan Agama Islam Dapat Bantuan, Cek Nih Persyaratannya

KARAWANG – Ada 10 jenis bantuan yang akan diberikan dari ...