Edan! Tengkulak Padi “Cekik” Kehidupan Petani Jatisari

JATISARI – Para petani kecamatan Jatisari kecewa dengan anjloknya harga gabah hasil panen yang berkisar harga perkilogramnya hanya Rp.4200 jenis inpari 32 atau beras jenis panjang. Padahal harga yang telah ditentukan pemerintah melalui Bulog diatas  Rp. 5000 perkilogramnya berbagai jenis Gabah Kering Giling(GKG) diatas lima ribu rupiah. Namun kenyataannya para Tengkulak memainkan harga dibawah dasar yang ditetapkan pemerintah.

Menurut H.Imron Rosadi Ketua Gapoktan Sri Tani Jatisari bahwa para petani pada panen raya banyak mengalami kecewa atau merugi. Pasalnya, harga jual gabah dihargai oleh para Tengkulak dibawah harga yang telah ditetapkan.
“Pemkab Karawang melalui dinas terkait perlu mengeluarkan terobosan terkait pembelian harga gabah. Karena kalau masih para Tengkulak bermain maka harga gabah bisa anjlok dan akibatnya petani merugi setiap panen raya,” katanya kepada wartawan, Senin (9/4).
Dikatakan, jika setiap panen raya nasib para petani di Kecamatan Jatisari dipastikan akan merugi terus. Apalagi pembelian dari para Tengkulak kepada petani dengan cara sistim ijon atau di hutang tidak chass pembayarannya. Untuk menghindari transaksi pembelian. Ijon diperlukan intervensi pemerintahan.
“Tolong bentuk Badan Usaha  Milik Daerah (BUMD Pertanian Karawang)  yang tujuannya untuk membeli gabah langsung dari petani. Sehingga mata rantai para Tengkulak terputus apabila ada BUMD Pertanian Karawang,” tandasnya.
Dikatakan dengan nanti adanya BUMD Pertanian milik Pemkab Karawang maka mekanisme pasar tidak akan merugikan para petani sebab pembelian gabah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. “Saya kira Pemkab Karawang mampu mendirikan BUMD Pertanian untuk menyelamatkan nasib para petani dari permainan Tengkulak yang seenaknya memaibkan harga pasar gabah,” ujarnya.
Senada disampaikan Aca Sutisna(45) Petani asal Desa Sukamekar Kecamatan Jatisari. Ia mengatakan harga gabar pertonnya di bawah Rp.5 juta sangat merugikan para petani. “Sangat merugi sekali jika harga di bawah lima juta pertonasenya berbagai jenis padi Mikongga, Ciherang dan Inpari 32,” singkatnya.(dpn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...