Bantah Ditangkap KPK, Ini Kata Bupati Abubakar

Bupati Bandung Barat, Abubakar saat memberi keterangan kepada sejumlah awak media di Ciburuy, Padalarang, Bandung Barat, Selasa (10/4).

KARAWANG – Kabar soal Bupati Bandung Barat, Abubakar ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/4), dibantah. Abubakar menyebut hal itu merupakan kejutan yang memang sudah ia duga, karena sebelumnya kejadian yang hampir sama telah ia alami.

Dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Mutiara, Lembang, Selasa (10/4), Abubakar menceritakan ketika itu, terjadi setelah pelaksanaan Pilkada 2013 yang menobatkannya sebagai bupati terpilih di Kabupaten Bandung Barat (KBB). “Bagi saya ini kejutan kedua kali. Pertama saat baru dilantik bahkan ditersangkakan,” katanya.

Munculnya pemberitaan operasi tangkap tangan (OTT) Abubakar ini, menurutnya karena ada isu bahwa para SKPD berkumpul menggalang dana untuk dana kampanye Elin-Maman dan pengobatan Abubakar. “Saya tegaskan itu tak benar. Saya untuk berobat dan kampanye mah, nggak perlu meminta-minta,” katanya.

Menjawab pertanyan, Abubakar tak menampik jika didatangi dua orang petugas dari KPK. Abu menceritakan, dua pejabat KPK datang menemuinya pada Selasa (10/4) sore di rumah dinasnya di komplek perumahan elit Kota Baru Parahyangan.

Saat itu, ia baru selesai menghadiri kegiatan dinas dan tengah fokus mendampingi istrinya, Elin Abubakar, yang sedang bersiap menghadapi debat publik di Pilkada Bandung Barat besok.

“Di sela saya sedang memberikan support, tadi saya dapat laporan dari ajudan katanya ada tamu minta izin bertemu dengan saya. Saya tanya dari mana? Nanti katanya bapak langsung saja terima. Dan beliau memperkenalkan bahwa tamu yang datang itu pejabat dari KPK. Saya terima dengan baik, apa yang diperlukan saya bilang?” ucap Abu di kediamannya di kawasan Lembang, Selasa malam.

Dua petugas itu, sambung Abu, bermaksud menggali informasi perihal isu dirinya yang memerintahkan para pejabat SKPD Pemkab Bandung Barat menggalang dana untuk modal kampanye istrinya.

Duit itu dipakai juga untuk biaya berobat Abubakar. “Intinya para petugas itu meminta keterangan klarifikasi bahwa banyak isu yang masuk ke KPK. Dari mulai bupati sakit, kemudian saat ini bupati sebagai tim sukses melakukan penggalangan dana. (Isunya) Saya memerintahkan kepada kepala dinas untuk keperluan saya berobat maupun dalam konteks ibu dalam proses pencalonan,” tuturnya.

Kepada petugas KPK, Abubakar pun menyanggah semua isu tersebut. Dia mengatakan, dua periode menjabat sebagai bupati sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (dbs/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Punya Utang ke Pinjol? Baznas Bisa Bantu Melunasi, Baca Selengkapnya

Karawang – Dua lembaga yang ada di Indonesia yaitu Badan ...