Frisian Flag Indonesia Meluncurkan ‘Dairy Village’ Independen Pertama di Indonesia

Didukung oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda, proyek percontohan untuk pertanian modern dan berkelanjutan masa depan dari peternak sapi perah lokal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan Indonesia.

 

FAKTAJABAR.CO.ID – PT Frisian Flag Indonesia (FFI) membuktikan komitmen jangka panjangnya dalam menjawab tantangan peternakan sapi perah sekaligus untuk memberdayakan peternak sapi perah lokal Indonesia melalui peluncuran Desa Susu (Dairy Village), peternakan sapi perah independen modern dan berkelanjutan pertama di Indonesia, yang dilaksanakan hari ini di Ciater, Jawa Barat. Dairy Village, yang dibangun berdasarkan kerja sama antara FFI dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Jawa Barat, yang lahannya disewakan oleh PTPN VIII, juga mencerminkan dukungan terhadap perusahaan dari Pemerintah Indonesia dalam memenuhi swasembada susu pada 2025. Acara peluncuran ini dihadiri oleh Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Dedi Setiadi, perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Perindustrian, serta Kedutaan Belanda.

Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai 40% dari kebutuhan susu domestik pada tahun 2025. Demi mencapai target tersebut, pemerintah Indonesia telah mengembangkan cetak biru untuk menumbuhkan industri susu di Indonesia, yang menargetkan untuk meningkatkan konsumsi susu dari 10 L/kapita pada tahun 2009 menjadi 23 L/kapita pada tahun 2025, meningkatkan populasi sapi perah menjadi minimum delapan ekor per peternak sapi perah, meningkatkan produksi susu hingga 20 liter/ekor/hari, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah lokal. Didirikannya Dairy Village merupakan upaya FFI untuk berkontribusi pada pencapaian target pemerintah, yang juga menjadi contoh konkrit dari pilar ketiga proyek FDOV Perusahaan, ‘Sustainable Welfare’ atau Peningkatan Kesejahteraan, yang disponsori oleh Pemerintah Belanda.

Counsellor for Agriculture dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Louis Beijer mengatakan, “Pemerintah Belanda mendukung setiap inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak di Indonesia. Peternak sapi perah telah menjadi salah satu fokus kami. Kami telah membangun kemitraan strategis dengan Frisian Flag Indonesia melalui dukungan FrieslandCampina selama lebih dari 95 tahun dan melalui dukungan pilar “Sustainable Welfare” dari proyek FDOV. Kami optimis bahwa pendirian Dairy Village akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan industri susu dan masa depan peternakan sapi perah Indonesia.”

Presiden Direktur FFI, Maurits Klavert mengatakan dalam pidatonya, “Dairy Village dibangun sebagai proyek percontohan peternakan sapi perah independen untuk mengatasi tantangan peternakan sapi perah lokal. Lahan peternakan ini ditujukan khusus untuk peternak sapi perah lokal dan akan dikelola langsung oleh Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang melalui kerjasama erat dengan FFI. Desa perah ini juga merupakan bentuk peningkatan kemitraan strategis yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun dengan peternak sapi perah di Lembang. Kami berkeinginan untuk tumbuh lebih kuat bersama-sama melalui upaya pemberdayaan peternak sapi perah secara berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam menghasilkan susu dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, melalui konsep Dairy Village.”

Di Dairy Village, peternak sapi perah KPSBU Lembang akan mempelajari praktik peternakan sapi perah yang baik secara intensif, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu perah. Lebih penting lagi, keberadaan Dairy Village dapat membantu peternak sapi perah meningkatkan keterampilan manajerial mereka, sehingga para peternak dapat menjadi pengusaha sukses dalam peternakan sapi perah sebagai bukti nyata di masa depan.”

“Kami bersyukur dapat menyaksikan bagaimana kerja sama kami dengan FFI telah tumbuh ke tingkat yang lebih tinggi. Dairy Village adalah inisiatif dari FFI yang tidak hanya akan memberdayakan para peternak sapi perah kami, tetapi juga membawa inovasi yang akan mendorong peternak sapi perah untuk menerapkan praktik peternakan sapi perah yang baik dalam bisnis mereka,” ungkap Ketua KPSBU Dedi Setiadi dalam peluncuran Dairy Village.

Selain memberikan pelatihan intensif mengenai praktik peternakan yang baik, Dairy Village juga menawarkan beberapa manfaat bagi anggota koperasi yang bergabung di Dairy Village. Dengan menjadi anggota, para peternak bisa mendapat pinjaman dari bank mitra untuk membeli sapi. Selain itu, anggota koperasi yang menempatkan sapi mereka di Dairy Village memiliki kesempatan untuk memiliki saham Dairy Village hingga 25%, syarat dan ketentuan berlaku. Dengan hadirnya Dairy Village diharapkan dapat menaikkan pendapatan peternak sebesar Rp. 400.000/sapi/bulan dari Rp. 500.000/sapi/bulan menjadi Rp. 900.000/sapi/bulan setelah 5 tahun.

“Melalui Dairy Village, kami ingin mendukung peternak sapi perah dengan pembelajaran dan pengawasan yang berkelanjutan dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga dalam jangka panjang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Maurits. (rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Rayakan Hari Kartini Lira Medika Gelar Family Festival di Resinda Park Mall

KARAWANG-Momen Hari Kartini 21 April 2024 lalu digunakan Rumah Sakit ...