Pasien Obesitas ekstrim Sunarti Meninggal Dunia

FAKTAJABAR.CO.ID – Terkait meninggalnya Sunarti (39), pasien obesitas ekstrim asal Karawang, pihak RSUP Dr. Hasan Sadikin masih belum mengeluarkan pernyataan resmi hingga Sabtu, 2 Maret 2019 siang.

Pihak rumah sakit melalui humas menyatakan, masih terus berkordinasi dengan tim dokter yang menangani Sunarti saat dirawat di RSUP Dr. Hasan Sadikin.

Sebelumnya, Tim Dokter RSUP dr Hasan Sadikin berhasil melakukan operasi pengecilan lambung (bariatrik) terhadap Sunarti, Senin, 18 Februari 2019 pagi. Dalam waktu 2 jam 15 menit, dokter telah memotong lambung Sunarti menjadi 1/3 dari kapasitas normal. Sunarti pun menjalani masa pemulihan.

“Pukul 8 pagi operasi Ibu Sunarti, kita memulai dengan pemeriksaan pra bedah sebelum dibius, dokter spesialis THT periksa tenggorokan karena ada masalah dalam pernafasan pasien dan ternyata betul di sana terjadi penyempitan karena obesitas, tapi hal itu tidak menghalangi operasi,” kata Dr. dr. Reno Budiman Sp.B-BKD, salah seorang anggota tim dokter yang menangani Sunarti, dikutip dari Pikiran-rakyat.com.

Setelah pembiusan, kata dia, pihaknya melakukan pemeriksaan endoskopi untuk memastikan kondisi lambung sebelum operasi. Di lambung Sunarti memang ada sedikit efek obat yang sering dikonsmusi Sunarti, tapi aman untuk operasi.

“Kemudian lambung dipotong tinggal 1/3 bagian dari ukuran lambung sebelumnya, Alhamdulillah lancar. Kondisi Bu Sunarti pun stabil pasca bedah,” kata dia.

Sempat turun berat badan

Sebelum dibedah, dilanjutkan Reno saat itu, berat badan Sunarti sudah susut menjadi 136 kg. Sebelumnya, berat badannya mencapai 148 kg. Proses penurunan berat badan dilakukan dengan pengaturan makanan.

“Jadi sejak Bu Sunarti di rumah sakit hanya diberikan sesuai porsi berat badan normal yaitu 1.200 kalori. Kalau menurut perhitungan berat badan, Bu Sunarti itu butuhnya 3.000 kalori, tapi untuk persiapan operasi kita turunkan agar operasi tidak terlalu sulit,” tuturnya.

Setelah dioperasi, Sunarti masih harus mengonsumsi makanan cair yaitu dengan meminum susu selama dua minggu.

Susu itu diperlukan agar lambung cepat pulih dan sambungannya membaik. Setelah itu, baru diberikan makanan padat.

“Operasi selanjutnya, setelah penurunan ini, karena lemak tubuh berkurang kulit pun nyusut ada gelambir. Biasanya setelah berat badan ideal, sebaikanya operasi bedah plastik. Adapun ukuran ideal untuk tinggi badan pasien 155 cm adalah 60-65 kilogram,” tutur Reno.

Di sisi lain, Reno mengungkapkan efek negatif dari bariatrik. Pasien juga berpotensi untuk kekurangan vitamin, karena serapan makanan berkurang.

“Dianjurkan seumur hidup terus diberikan asupan vitamin. Semoga dengan penambahan suplemen akan lebih baik,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, sehari setelah pulang dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Sunarti meninggal dunia pada Sabtu, 2 Maret 2019 sekitar pukul 04.00 WIB. Sunarti dipulangkan ke rumah karena kuota BPJS Kesehatan miliknya telah habis.

Sumber: Pikiran-rakyat.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

BKPSDM Beri Sanksi Oknum PPPK dan Tenaga Honorer, Ini Pelanggarannya 

Karawang – Sepanjang tahun 2024 BKPSDM telah memberikan Sanski dan ...