Budpar Dinilai Tidak Punya Konsep Pengembangan Wisata

KARAWANG – Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang mesti fokus mengkonsep kemajuan tempat pariwisata di Kota Pangkal Perjuangan. Pasalnya sekian banyak tempat wisata ini tidak ada satupun yang menjadi titik fokus perhatian dari pemerintah.

Menurut Direktur Social Policy and Political Studies (SOSPOLs), Muslim Hafidz menilai tempat wisata di Karawang itu tidak ada keseriusan dari pemerintah dalam pengelolaan.dan pengembangan. Intansi yang membidangi hanya wacana saja.Bahkan ia mencurigai bidang pariwisata tidak memiliki konsep untuk tempat wisata di Karawang yang begitu berpotensial tersebut.

“Sebetulnya banyak tempat wisata berpotensi di Karawang ini, hanya saja pemerintah (bidang pariwisata-red) tidak fokus. Atau jangan-jangan tidak punya konsep lagi,” kata dia, Rabu (20/3/2019).

Pria asal Cilamaya ini menuturkan, potensial wisata laut cukup menggiurkan di Karawang. Laut Cilamaya saja memiliki potensi menyelam atau snorkeling. Hanya saja belum dipublis, sehingga belum banyak yang mengetahui.

“Nelayan sudah pasti tau potensi wisata laut Cilamaya, bukan dari bibir laut tetapi ditengahnya cukup indah dan cocok snorkeling. Masyarakat tidak usah jauh-jauh berliburan, cukup dilaut Cilamaya saja. Tapi sayang, pemerintah belum memperhatikan kea rah itu,” kata dia.

Selain pengelolaan tempat wisata, faktor penunjang perlu diperhatikan. Misalnya infrastuktur jalan dan transportasi menuju tempat wisata, sehingga pelancong yang datang ke Karawang tidak kesulitan dalam transportasi.

“Karawang banyak beragam tempat wisata. Tapi masyarakat lebih dominan ke luar Karawang untuk liburan, itu kenapa? Bidang parisiwata Budpar yang bisa jelaskan,” ulasnya.

Salah seorang pimpinan hotel di Karawang mengakui kesulitan perkenalkan tempat wisata Karawang terhadap pengunjung. Pasalnya tidak ada fasilitas pendukung ditempat wisata itu.

“Contohnya saja saya pernah ajak tamu ke wilayah pegunungan loji, nah disana fasilitasnya kurang. Toilet saja tidak ada, harus numpang ke warga,” kata narasumber.

Sebetulnya banyak yang menarik. Wisaya sejarah, wisata religi, laut, gunung, hutan di Karawang ada semua. Namun disayangkan pemerintahnya belum memfokuskan ke pariwisata.

“Sehingga tamu hotel banyak larinya ke Purwakarta, Subang dan Bandung. Karena tempat wisatanya cukup dan fasilitas memadai,” tandasnya.

Sementara ini Bidang Pariwisata Budpar Karawang masih sulit dikonfirmasi dan diminta keterangan wartawan, lewat ponsel selular dan whatsApp tidak ada balasan sama sekali hingga berita ini diredaksi Fakta Jabar. Namun sebelumnya tahun 2018 lalu Budpar melakukan study banding ke Budpar Pangandaran dalam pengelolaan tempat wisata, akan tetapi sampai saat ini belum ada hasil konkrit dari study banding tersebut.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...