Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
KARAWANG-Lembaga Bantuan Hukum Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (LBH-BPPKB) melaporkan kasus peristiwa pembakaran bedera kebesaran organisasi masyarakat (ormas) oleh sekelompok preman kampung ke Polres Karawang, pada Kamis siang (2/5).
“Kita melaporkan kasus pembakaran bendera kebesaran ormas untuk memberikan efek jera kepada pelaku yang diduga preman kampung,” kata Ketua LBH DPC BPPKB Kabupaten Karawang, Darus Haidina Umami kepada media di Polres Karawang usai keluar dari kantor SPKT Polres Karawang.
Darus menceritakan kepada media awal peristiwanya, dimana empat orang anggota BPPKB sedang memasang bendera organinsasi di wilayah Sentul, Kecamatan Lemah Abang, Wadas, tiba-tiba empat orang anggota dari BPPKB banten didatangi oleh 15 orang yang tidak dikenal dan diduga adalah preman kampung dalam kondisi diduga mabuk dengan membawa senjata tajam dan kayu. 15 orang yang diduga preman kampung tersebut meminta uang koordinasi atas pemasangan bendera organisasi BPPKB banten.
“Ke empat anggota dari ormas BPPKB banten tersebut tidak melayani preman kampung dan memilih untuk menghindar dari hal hal yang tidak diinginkan dan meninggalkan kelompok preman kampung tersebut, namun diduga tidak diberi uang koordinasi akhirnya berujung dengan pembakaran bendera ormas BPPKB Banten yang telah di pasang,” jelasnya.
LBH-BPPKB dan sejumlah saksi yang ada dilokasi langsung melaporkan peristiwa tersebut dan menilai kasus pembakaran bendera ormas BPPKB Banten merupakan tindakan pelecehan terhadap Ormas yakni ormas BPPKB Banten diseluruh indonesia.
Usai melaporkan ke pihak Kepolisian Polres Karawang dirinya meminta kepada pihak berwajib untuk menyelesaikan peristiwa tersebut secara hukum dan menangkap pelaku pembakaran bendera tersebut untuk menghindari konflik berkepanjangan di kemudian hari.
“Polisi harus bertindak tegas siapapun pelakunya,” pungkasnya.(one)
