Warga Sadari Sukarela Bantu Pertamina Pulihkan Wilayah Pantai

PULIHKAN – Puluhan warga Sadari turut bantu secara sukarela dalam kondisi pemulihan Pantai Sadari. Tampak dalam gambar, puluhan warga membawa karung berisi pasir yang tercampur minyak sisa hasil pembersihan. 

KARAWANG – Raut wajah Karyudi, petani tambak asal Desa Sedari Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sedikit masam. Dahinya mengerenyit keatas matanya sayu. Seraya membawa karung, petani tambak yang juga staf Desa Sadari dibawah kepemimpinan Kepala Desa Bisri Mustopa ini, mengumpulkan dan menaruh sedikit demi sedikit gundukan pasir bercampur minyak yang tercemar di Pantai Sadari. Rabu 31 Agustus 2019, sampai pukul 11.00 WIB, Karyudi sudah mengumpulkan empat karung berisi pasir bercampur minyak milik pertamina yang tercecer di pantai dekat rumahnya itu.

Karyudi tidak sendiri, hari itu bersama belasan petani tambak lainnya, ceceran minyak yang tersebar diwilayah bibir Pantai Sadari akibat kebocoran gas disertai tumpahan minyak di anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ baru-baru ini, dibersihkan sukarela menggunakan peralatan seadanya. “Saya dan kawan kawan petani punya juga tanggung jawab untuk menjaga pantai kami ini. Pemulihan lingkungan pantai ini setidaknya harus tuntas dengan andil dari kami juga,” kata Karyudi kepada Fakta Jabar e Paper.

Karyudi memang tak bisa menutupi kekecewaannya. Ia dan kawan-kawan petani tambak di desa setempat, tidak menyangka wilayah pantai sebagai tempat penghidupan hajat orang banyak di Desa Sadari ikut tercemar tumpahan minyak hingga mengakibatkan banyak biota dan ekosistem laut terkena dampak.
Tapi itu mungkin bukan yang kali pertama terjadi. Karenanya, untuk menuntaskan masalah tumpahan minyak kali ini, tanpa instruksi kepala desa pun, Karyadi dan kawan-kawan tidak segan melibatkan diri dan mengambil peran memulihkan wilayah pantai. Meski begitu, hasilnya tidak seberapa. Karyadi dan petani tambak tetap berharap pihak Pertamina menyelesaikan persoalan ini hingga tuntas.

Sebelum itu, Karyadi namun mengakui sudah mendapat kabar bahwa pihak Pertamina sudah menyatakan kesiapan akan bertanggungjawab secara penuh atas insiden yang terjadi. “Sikap kami ini hanya membantu pemulihan secara sukarela, meskipun memang, sudah ada pernyataan dari Pertamina sanggup menyelesaikan persoalan ini pasca pertemua dan sosialisasi bersama warga. Sementara ini kami menunggu itikad baik itu. Kita tunggu,” katanya.

Kepala Desa Sadari Bisri Mustopa saat dihubungi via ponselnya tidak menampik apa yang dilakukan warganya dalam pemulihan kondisi wilayah Pantai Sadari. “Kontribusi warga sangat aktif memulihkan lingkungan pantai meskipun tidak paham resiko yang ditimbulkan terhadap kesehatan bagaimana. Ini bagian lanjutan setelah pertemuan bersama dengan bupati, kapolres dan pertamina. Warga paham, karena memang butuh waktu untuk melakukan pemulihan pantai dan kordinasi pada masa penyelesaian persoalaanya,” katanya.

Sudah Tepat

Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas bumi Kementerian ESDM Adhi Wibowo mengatakan, prosedur penanganan tumpahan minyak yang dilakukan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Karawang, Jawa Barat sudah tepat. Hidro karbon yang menyembur dari sumur YYA-1 ini adalah jenis waxy oil, semacam minyak berat seperti lilin. karena itu diperlukan upaya khusus, yakni menggerahkan Octopus skimmer untuk menghisap tumpahan minyak tersebut.

“Jika melihat prosedur yang sudah dilakukan oleh PHE ONWJ, maka memang seperti itu yang mesti dilakukan dalam penanganan oil spill, yakni dengan memasang oil boom dan juga menggunakan skimmer,” kata Adhi, di Jakarta, Senin (29/7/2019).

Dilibatkanya Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia oleh PHE ONWJ dalam penanganan tumpahan minyak di anjungan lepas pantai milik PHE ONWJ ini efektif membantu, sebab OSCT sudah banyak pengalaman dalam kasus peanggulangan tumpahan minyak di dalam negeri maupun di luar negeri. “Jika peralatan perusahaan tidak cukup, maka memang wajib mendatangkan peralatan tersebut dan menangani oil spill hingga tuntas, contohnya adalah dengan menambah jumlah Octopus skimmer,” tuturnya.

Selain mengerahkan Giant Octopus Skimmer, Pertamina juga membentangkan Static Oil Boom berukuran 5 x 400 meter di sekitar anjungan YY di wilayah Karawang Jawa Barat. Strategi ini menjadi andalan dan dinilai terbukti efektif untuk menahan penyebaran tumpahan Minyak. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...