Keluhan Petani Karangmulya Sampai ke Bupati Karawang

KARAWANG – Keluhan petani Desa Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya sampai ke telinga Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadina, sehingga pihak Kecamatan Tirtamulya, UPTD Pertanian dan aparatur Desa Karangjaya dan pengembang perumahan Mahkota Regency menggelar rapat. Pihak bersangkutan melakukan rapat atas keluhan petani yang mengaku kesulitan air, karena adanya penutupan oleh pembangunan perumahan Mahkota Regency. Rapat laksanakan, pada Senin (7/10/2019) di Kantor Camat Tirtamulya.

Adang R, Kepala UPTD Kecamatan Tirtamulya mengaku telah melakukan pengecekan ke lokasi areal persawahan tersebut. Pasalnya tidak ada penanaman padi.

“Yang membuat kami ketar-ketir disebut telah terjadi gagal panen atau puso. Tapi, setelah dicek ternyata sawahnya tidak ditanami,” kata Adang R, Kepala UPTD Pertania saat rapat, Senin (7/10) di Kantor Camat Tirtamulya.
Adang mengaku dirinya diintruksikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian lantaran kabar mengenai gagal panen tersebut sudah sampai ke Dinas Pertanian, bahkan ke bupati langsung.

“Saya pastikan di Karangjaya tidak ada yang gagal panen. Kalau pun kekeringan ya memang sudang musimnya,” tukasnya.
Dalam rapat tersebut juga terungkap, jika tudingan pembangunan perumahan menyababkan rusaknya saluran air ternyata tidak pernah terjadi. Apalagi, pihak pengembang bersedia melakukan perbaikan saluran air untuk persawahan jika dibutuhkan.

“Setau saya itu hanya masalah pemilik sawah ingin agar lahannya dibeli oleh pengembang perumahan. Tidak ada permasalaha air di daerah tersebut,” kata Ujang, Kepala Desa Karangjaya.

Sementara, Ikhsan Noviandi, Kuasa Hukum Mahkota Regency menyatakan kesiapan pengembang untuk membantu melancarkan pasokan air ke areal persawahan dengan membangun turab jika dibutuhkan. Namun, terkait adanya permintaan agar lahan dibeli oleh pengembang itu persoalan bisnis.

“Kami tidak ada rencana untuk membeli lahan di luar site plane perumahan kami. Tapi, tidak tau untuk ke depannya,” ujar Ikhsan.
Menyikapi hal tersebut, Camat Tirtamulya, Didin Rachmadhy menyatakan jika persoalan kekurangan air di Desa Karangjaya hanya dilatarbelakangi persoalan bisnis. Di mana, ada pemilik lahan yang menginginkan  agar pengembang perumahan membelinya.

“Setelah saya cermati ini hanya persoalan bisnis. Tapi, saya senang mendengar kesediaan pengembang perumahan untuk membantu melancarkan saluran pengairan. Termasuk membangunkan turab,” ujarnya.

Sebelumnya petani setempat mengaku dibohongi oleh pihak pengembang perumahan Mahkota Regency. Pasalnya petani diundang untuk musyawarah, menyelesaikan masalah kesulitan air pada Sabtu (5/10/2019) di kantor pemasaran, namun pihak yang menjanjikan pertemuan tersebut kuasa hukum Mahkota Regency tidak ada tempat, sehingga petani penuh kecewa pulang kembali.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

DLH Disorot ! DPRD Karawang Nilai Pengawasan Penggunaan dan Pencemaran Air Kurang Optimal

Karawang -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang menilai pengawasan ...