Gandeng Ruang Nafas, Al-Firdaus Percaya Pendidikan Lingkungan Untuk Anak,Remaja dan Orangtua Bisa Lebih Maju.

KARAWANG– Kesadaran kelompok kaum muda, khususnya kelompok milenial terhadap isu-isu lingkungan hidup, seperti sampah, plastik, dan lingkungan secara umum sudah sangat tinggi. Bahkan banyak kelompok milenial yang aktif sebagai relawan lingkungan demi kehidupan yang lebih baik.

Demikian benang merah dari diskusi menarik yang digelar di Sekolah Alam Al-Firdaus, Kecamatan Cilamaya Kulon, dengan tema Pelita Rasa (Pendidikan lingkungan untuk anak, remaja dan orang tua), Minggu, (2/1/2020).

Para narsumber pun datang dari kelompok milenial yang sangat peduli pada isu-isu lingkungan yaitu kelompok remaja pencinta lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Ruang Nafas asal Rancabango, Subang, Ketua APWMI asosiasi pengusahaan wanita mandiri Indonesia Karawang, Hj.sartika Dilianti yang juga owner dari dillynasywa.

Kepala Sekolah PAUD Alam Al- Firdaus, Siti Marini mengapresiasi langkah komunitas Ruang Nafas yang selama 3 tahun ini konsisten seperti Al-Firdaus dalam melakukan kegiatan peduli lingkungan di Desa Rancabango.

“Pentingnya peran pemerintah setempat bisa mendukung langkah Ruang Nafas, baik secara sarana dan prasarana serta peningkatan kapasitas anggotanya agar kedepan Ruang Nafas semakin maju,” kata Siti Marini, Kepala Sekolah Paud Alam Al-Firdaus sekaligus penggagas kolaborasi Al-Firdaus dan Ruang Nafas.

Diakuinya, menggerakkan para pemuda dalam kegiatan positif itu sangat sulit seperti yang dilakukan Ruang Nafas, pihaknya harus belajar untuk lebih bisa menggerakan para pemuda di lingkungan Al-Firdaus.

” Saya harap pemuda disini nanti bisa meniru semangat mereka (Ruang Nafas) dalam kepedulian lingkungan mengingat pemuda adalah tonggak kemajuan bangsa ini dan melalui kolaborasi program ini sebagai pembuka untuk Al-Firdaus dan Ruang Nafas untuk terus bekerjasama, walaupun kita berbeda Kabupaten tapi tidak menghalangi tujuan kita bersama karena Indonesia membutuhkan para pegiat lingkungan yang bisa saling bersinergi,” terangnya.

Pihaknya bersyukur atas tingginya antusias para guru Paud dari beberapa Kecamatan di Karawang yang hadir untuk belajar dalam tindak lanjut penerapan kurikulum tematik pengelolaan sampah.

” Harapannya Paud lain bisa segera mengadopsi praktik baik (best practice) yang ada di PAUD Al-Firdaus, bukan hanya mengadopsi tapi saya harap juga bisa menciptakan inovasi baru dalam dunia pendidikan,” harapnya.

Lanjut Rini, kehadiran Pengusahaan Wanita Mandiri Indonesia (APWMI) Karawang, yang langsung dihadiri ketua APWMI, teh Dili dalam diskusi ini juga menambah wawasan bagi para peserta diskusi.

” Dukungan dari APWMI sangat diharapkan guna menjalin kemitraan bisnis dan pemasaran produk daur ulang dari sampah yang hari ini juga sudah dilatihkan yaitu membuat tas dari bahan gelas plastik bekas dan bungkus kopi serta kerajinan dari kertas koran,” ucapnya.

Ketua Komunitas Ruang Nafas, Lutfi merasa bangga menjadi bagian dari diskusi kali ini. Menurutnya dengan adanya diskusi dengan tema Pelita Rasa ini, pihaknya bisa terus berbagi ilmu dengan para peserta dan tentunya pihaknya bisa menularkan kampanye cinta lingkungan.

“Tentunya bangga menjadi bagian dari diskusi ini, saling berbagi ilmu tentang pengelolaan sampah dan yang paling penting kita bisa menumbuhkan kepada peserta tentang kecintaan lingkungan sehingga bisa bersama sama mengurangi sampah dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang bisa menambah nilai ekonomi baik dengan bank sampah maupun bentuk kerajinan dari sampah,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Asosiasi Pengusahaan Wanita Mandiri Indonesia (APWMI) Karawang, Hj.sartika Dilianti mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi Sekolah Alam Al-Fidaus. Menurutnya, selama ini pihaknya telah melihat pengelolaan sampah di Al- Firdaus yang banyak melibatkan warga sekitar terutama ibu ibu.

“Ini menjadikan warga sekitar terutama ibu ibu menjadi lebih mandiri disamping turut mengurangi sampah dengan memanfaatkan sampah terutama sampah plastik menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual,” pungkasnya.(one)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...