Branding Promosi Tempat Wisata Menggunakan Sistem Media Elektronik dan Media Sosial

Karawang – Dinas Pariwisata dan Kabudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang menyebutkan pengelolaan potensi wisata yang ada di Karawang melalui promosikan maupun branding dengan mengunakan sistem digital baik media elektronik atau media sosial.

Hal tersebut diungkap langsung Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang, Yudi Wibawa mengatakan bahwa dalam mengelolaan wisata Puncak Sempur atau wisata yang ada di kabupaten Karawang baik itu promosikan maupun publikasikan serta branding sudah mengunakan di gital yang sudah dilaksanakannya sebelum anggota DPRD statemen.

” Kenapa era digital sudah diterapkan sejak tahun kemarin , itu sudah di mulai, sebelumnya tahun 2019 kita mulai usulan, kampung boneka sebagai destinasi belanja terpopuler se Indonesia dan ketika itu juara III tingkat Nasional,” katanya.

Menurutnya , dan sekarang di puncak sempur, kita yang mendaftarkan kang, bukan siapa siapa, kita yang mendaftarkan. Ada beberapa destinasi yang kami daftarkan, pertama candi jiwa, puncak sempur, sanggabua, nah yang masuk puncak sempur.

“Apa yang disampaikan kerjasama sudah dilakukan. Saat kita launching puncak sempur, pak kadis sudah mengundang komunitas, dan beberapa media juga dan secara media digital sudah dilakukan,'”ujarnya.

Ketika ditanya nanyak para wisata dengan seremonial tidak efektif?
Jadi gini, dalam kondisi situasi pandemi, intinya dalam secara nasional itu rencana dulu ada pengelaran kesenian sunda karawang,

itu akan dilaksanakan di Tanjung Pakis, walau kondisi pandemi ini mungkin kaitan dengan anggaran ada refokusing pelaksaan itu tidak dilaksanakan tahun 2020.

Yudi juga menjelaskannya adapun untuk tahun 2021 ini kita punya program E-tiket digital untuk mengurangi kebocoran ditempat destinasi wisata pungutan karcis itu tidak ada kebocoran, jadi kita punya alat nanti akan kita bagikan ke pengelola destinasi.

Begitu dia etiketing dia pakai kayak sepeti etoll baru nanti muncul di aplikasi kita. Itu ketahuan kan, oh hari ini sekian, jadi serapan PAD kita sampai saat ini masih ada yang kurang, tidak bisa kontrol secara detail, mengenai berapa jumlah wisatawan yang masuk.

Nah di aplikasi itu akan diperlakukan di tahun 2021 nanti bisa.membantu. namanya apliaksi e-tiketing. Jadi etiketing itu nanti akan mencegah serta mengontrol kebocoran. Dan juga pendataan pengunjung ke tempat wisata

Kelemahan sektor wisata kita belum kerjasmaa ,maka pengelolaannya wisata harus berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Karawang. Terlepas pengloaan seperti apa yang penting memang selama ini kita aku belum ada kerjasama dengan pemda dengan pengolahan.

‘Dulu pernah dilakukan ,setelah saya kesini masih banyak itulah program . Kerjasama tentu akan bisa maksimal,” katanya.

Adapun total Destinasi tempat wisata di Kabupaten karawang berdasarkan Perda kurang lebih 70 , di luar dari pengelolaan masyarakat.

Masih kata Yudi bahwa bukti ketika inovasi kita waktu kunjungan ke Banyuwangi, kita aplikasikan semua ke sini. Dan memamg waktu saya kesana juga kan ada konser pagelaran, di pantai, saya mikir masa sih Karawang ngak bisa.

” Bahwa ada 7 destinasi wisata yang masuk RPMJ diantara Tanjung pakis, tugu Rengasdengklok, Syeh Quro, Tanjung Baru, Kampung Budaya, Sanggabuana,” pungkasnya.(cr1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Wujudkan Pelayanan Prima, Lapas Karawang Tidak Cuti Demi Layanan Kunjungan

Faktajabar.co.id – Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu moment ...