Sejak Tahun 2016 Sampai 2020 Kasus Kematian Ibu & Anak Terus Meningkat?

Karawang – Difasilitasi JHPIEGO, sebuah NGO besutan John Hopkins Foundation, Dinas Kesehatan bersama DPPKB Karawang menggelar Workshop Lintas Sektor tentang Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) selama dua hari, Rabu – Kamis, 16 dan 17 Desember 2020 di hotel Resinda Karawang.

Kegiatan dibuka oleh Asisten Daerah Kabupaten Karawang. Drs Haryanto, mewakili Sekda ini di hadiri jajaran Dinkes, DPPKB, dan stekholder terkait, organisasi masyarakat terkait kesehatan dan KB, diantaranya IBI, PKK, IP2KKB, IPeKB, pengelola RSUD dan RS Swasta.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan KBPP Pilihan, mendapatkan informasi tentang capaian program kesehatan Ibu dan Anak dan Program KB serta pelayanan KBPP dan menggali masukan dari mitra stakeholder Kabupaten tentang upaya strategis yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan KBPP di Kabupaten Karawang.

Asisten Daerah Kabupaten Karawang, Haryanto dalam arahannya mengatakan, RPMJD harus ada penekanan terhadap kesehatan Ibu dan Anak dan Kesehatan Reproduksi. Salah satunya seperti pelayanan KB bila menyentuh Ibu yang baru melahirkan, karena kesehatan berpengaruh terhadap kondisi Ibu yang baru melahirkan.

“Tugas pemerintah daerah harus terus men-edukasi masyarakat akan pentingnya kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana” ucapnya.

Sementara itu drg Nanik Jodjana, plt Kadinkes dalam paparan nya menyinggung soal tren kematian Ibu dan Bayi terus bertambah sejak 2016 – November 2020.

Nanik menambahkan, beberapa faktor Kematian Ibu dan Anak yang diantaranya karena fasilitas yang kurang mendukung, respon time lambat, pengetahuan pendidikan reproduksi rendah dan deteksi awal dan pencegahan komplikasi kehamilan yang kurang optimal.

“KBPP berhasil, angka kematian menurun,” ucap drg. Nanik.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karawang ,Hj Sofiah menambahkan, pihaknya telah memenuhi target yang diberikan oleh Provinsi sebanyak 363.695 Akseptor menjadi 391.486 Akseptor sampai bulan Oktober.

“Pandemi sempat membuat kami was was, apakah mampu memenuhi target cakupan KB. Namun berkat koordinasi yang sudah terjalin sangat baik dengan jajaran dinkes serta soliditas dan semangat teman2 Penyuluh KB, hingga oktober saja kami mampu melampaui target capaian KB”, ujar sofiah.

Namun demikian, tambah Sofiah, untuk capaian KB pasca persalinan karawang masih sangat rendah. “Masih 14% dari capaian peserta KB total”, tambahnya.

Sofiah berharap, melalui fasilitasi JHPIEGO, yang konsern terjadap peningkatan pelayanan KBPP, semoga Karawang mampu mengejar ketertinggalan. Seperti pada saat 2012 – 2017, dimana NGO serupa, YCCP mampu meningkatkan capaian KB MKJP dan peningkatan anggaran yang signifikan,” tandasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Punya Utang ke Pinjol? Baznas Bisa Bantu Melunasi, Baca Selengkapnya

Karawang – Dua lembaga yang ada di Indonesia yaitu Badan ...