DPPKB Karawang Manfaatkan Larangan Mudik untuk Kejar Targetkan Data Keluarga

DPPKB Kabupaten Karawang

Karawang – DPPKB Karawang akan memanfaatkan momentum larangan mudik lebaran guna mengejar ketertinggalan dalam progres pendataan keluarga. Sebab, saat itu warga Karawang akan berdiam diri di rumah. Tidak mudik akan lebih mudah untuk dilakukan pendataan, dan kader pendata pun dapat melakukan entri data online atau CAPI dan dapat melakukan entri data manual ke dalam aplikasi PAPI selama libur lebaran ini.

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala DPPKB, Hj Sofiah, ketika menyampaikan progres kegiatan PK21. Sofiah mengakui sebulan pendataan Keluarga, DPPKB Karawang terus melakukan evaluasi dan terus memotivasi kader pendata untuk terus melakukan entri data.

Diungkapkan Sofia, dari 728.778 target Kepala keluarga yang tercatat di portal BKKBN pusat yang harus didata, hingga awal Mei ini Kabupaten Karawang baru mencapai 205.109 yang ter entri, atau 28.24%.

Sementara Kabid Pengendalian Penduduk Advokasi Data dan Informasi, Imam Alhusaeri Bahanan menjelaskan, pendataan kali ini memang sedikit agak rumit. Kali ini pendataan menggunakan dua metode, yakni menggunakan online atau CAPI, dengan target 366.886 KK atau 50.34% dari target yang didata serta pendataan secara manual dengan menggunakan form kertas sebanyak 365.050 KK atau 49.66%.

Imam mengakui, ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti fenomena mundur-nya ratusan petugas pendata diawal pelaksanaan pendataan yang diakibatkan dampak dari Pilkades di 177 desa yang baru lalu.

“Kader yang sudah dilatih mundur karena jagoannya kalah, atau sebaliknya, ada juga kades baru yang menang. Namun tidak menghendaki kader yang dianggap loyalis kades patahana melakukan pendataan, sehingga diberhentikan. Ini dilematis,” papar Imam.

Akibatnya para pengelola PK tingkat kecamatan dan desa harus mencari cara, diantaranya terpaksa menggunakan para kader baru yang tidak mendapat pelatihan.

“Cuma diberikan penjelasan singkat teknis pendataan,” ujar Imam lagi.

Kendala lainnya, kata Imam, seringnya terjadi masalah pada server di BKKBN pusat, Aplikasi PK21 yang dibuat BKKBN diawal pelaksanaan banyak mengalami kendala sehingga kader yang harusnya menggunakan metode online atau CAPI, terpaksa melakukan pendataan secara manual dulu, baru belakangan setelah data manual terkumpul baru di entri menggunakan HP android, sehingga progres nya pasti terlambat.

Kendala masih rendahnya capaian Kabupaten Karawang secara prosentasi juga dikarenakan entri data yang menggunakan metoda manual ( PAPI) baru diberikan aplikasinya di akhir April lalu, sehingga perhitungan yang dilakukan BKKBN adalah membandingkan hasil capaian CAPI dengan sasaran total.

“Feedback evaluasi prosentasi yang di realise BKKBN adalah capaian data CAPI dibanding Total sasaran, bukan total CAPI, atau Seharusnya, perbandingannya hanya kepada capaian online saja, belum termasuk data manual yang juga pada akhirnya dilakukan entri melalui aplikasi yang sudah disiapkan, sehingga prosentasinya rendah,” tambah Imam.

“Namun kami terus memantau perkembangannya per hari, terus melakukan motivasi dan konsultasi,” kata dia lagi.

Namun demikian Imam berkeyakinan kendala tersebut akan segera teratasi, selain selalu dilakukan Hasil evaluasi setiap minggu, tim Monev melakukan evalauasi kepada kecamatan yang rendah capaiannya akan membuahkan hasil yang cukup besar nantinya.

“Selama libur lebaran dan cuti bersama nanti. Para kader pendata PK21 akan terus bekerja mengejar target ketertinggalan ini, kami yakin itu. Dengan begitu capaian PK21 ini bisa lebih maksimal,” tandas Imam.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...