Berawal dari Guru PAUD Menjadi Perias Pengantin

Pipin Supinah, Wakil Ketua Himpunan Perias Indonesia (HARPI) Kabupaten Karawang

Karawang – Pipin Supinah, Wakil Ketua Himpunan Perias Indonesia (HARPI) Kabupaten Karawang yakni seorang guru paud yang merambah dunia perias pengantin. Berawal dari kegiatan di sekolah yang sering menggunakan perias, akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan. Selanjutnya ia mulai masuk dalam keanggotaan HARPI sejak tahun 2015. Pada saat itu pemilik tempat pelatihan pernah menjabat sebagai ketua HARPI.

“Kalau dilihat prospeknya dalam paud ada beberapa lomba, daripada kita sewa perias jadi saya ikut pelatihan di LKP Aditya. Alhamdulillah dengan bekal uji kompetensi itu saya gabung di HARPI, kebetulan pemilik LKP itu ketua yang lama,” ujarnya pada Selasa (5/7/2022).

BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/06/horee-kuota-p3k-guru-karawang-tahun-2022-mencapai-ribuan-formasi/

BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/05/syukuran-hut-bhayangkara-polres-karawang-akan-meningkatkan-pelayanan-bagi-masyarakat/

BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/07/05/isu-karateker-muncul-selembaran-pernyataan-sc-konfercab-ke-xxi-pcnu/

HARPI merupakan himpunan yang menaungi para perias pengantin yang ada di Kabupaten Karawang. Komunitas ini pun telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Kabupaten Karawang masyarakat yang berada di desa pun dapat mendaftarkan diri.

Ia melanjutkan untuk menjadi anggota tidak diharuskan berprofesi perias pengantin. Pemilik dekorasi, tenda, makanan pun dapat bergabung menjadi. Bagi anggota yang tidak memiliki kemampuan merias maka diberikan pelatihan dan sertifikat sebagai perias pengantin. Saat ini anggota telah berjumlah lebih dari 50 orang. Pelatihan diadakan dalam 2 hingga 3 tahun.

“Anggota tidak harus perias, tapi dia lebih suka di dunia merias dan yang dapat menunjang dalam pernikahan. Kita berikan pelatihan, karena di sini banyak lembaga khusus untuk tata rias pengantin,” sambungnya.

Komunitas ini dibawah naungan pemerintah daerah khususnya di dinas pariwisata dan kebudayaan serta dinas pendidikan. Saat mengadakan program, pemerintah daerah memberikan dana bantuan. Program akan kembali berjalan pada Agustus setelah hampir 2 tahun fakum. Hal tersebut dikarenakan covid 19.

“Kita itu langsung di bimbing sama dinas. Kita lindungi juga sama bupati. Biasanya ada dana kalau untuk program, tapi untuk saat ini pemilik LKP agak bingung ya karena banyak perubahan,” pungkasnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...