Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Unsika Membuat Makanan Ringan Berbahan Dasar Brokoli

Karawang – Mahasiswa Kelompok 98 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNSIKA 2022 yang melakukan pengabdian di Desa Waluya membuat inovasi makanan ringan atau biasa disebut snack berbahan dasar sayuran brokoli. Makanan ringan ini biasa disebut Sistik dengan kelompok 98 memberikan tagline “Si Paling Brokoli,” katanya.

Program Kerja Kelompok KKN 98 ini merupakan Program peningkatan kualitas ekonomi masyarakat Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya. Potensi yang belum dikembangkan satu-satunya di Desa Waluya yaitu Sayuran Brokoli yang selalu dijual ketika sudah selesai panen ke pasar Cibitung.

Petani Brokoli menyebutkan bahwasanya setelah panen selalu dijual ke Pasar Cibitung.

“Jika memang Mahasiswa memiliki ide inovasi untuk brokoli, saya siap membantu dalam pelaksanaannya.” Kata Petani Brokoli saat diwawancarai (3/9) oleh Kelompok KKN 98.

Adanya inovasi ini memang diperuntukkan untuk masyarakat Desa Waluya khususnya Remaja Desa Waluya yang ingin memulai kegiatan ekonomi di era digitalisasi ini. “Memang sulit dalam berjualan apalagi di zaman sekarang yang serba digital dan semakin banyak saingannya.” Kata Ihya (19) saat berbincang bersama kami (15/9).

Remaja dan warga desa lainnya menyambut baik adanya inovasi untuk peningkatan kualitas ekonomi tersebut. Diketahui sebelumnya dari salah satu aparat desa yang sedang bertugas, Desa Waluya terkenal dengan makanan ringan Aci Colok (Cilok).

Desa Waluya juga memiliki hambatan dalam pengembangan ekonomi, salah satunya adalah pemasaran di era teknologi digital yang saat ini semakin pesat. Hal ini diketahui karena masih banyaknya kebingungan mendapatkan informasi seputar perekonomian dan penjualan barang secara online.

Kelompok KKN 98 UNSIKA 2022 juga memberikan pendampingan dan pelatihan terhadap remaja Desa Waluya dalam pemasaran Sistik Brokoli ini menggunakan media digital seperti e-Commerce Shopee, Tokopedia, Facebook, dll. Mahasiswa KKN 98 juga mengajarkan kepada remaja desa cara memasukan barang untuk dijual nantinya.

Masyarakat Desa Waluya memiliki harapan besar dalam pengabdian yang dilaksanakan mahasiswa UNSIKA tersebut. Mahasiswa juga memiliki harapan agar Desa Waluya bisa berkembang menjadi Desa yang Cerdas, Inovatif, Unggul di setiap bidang, dan mampu bersaing seiring perkembangan era digitalisasi saat ini. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Anak Penderita Stunting di Karawang Meninggal Dunia

Karawang – Seorang anak berusia 3 tahun berinisial Y yang ...